kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia menguat terdorong optimisme perundingan dagang AS-China


Senin, 04 November 2019 / 08:34 WIB
Bursa Asia menguat terdorong optimisme perundingan dagang AS-China
ILUSTRASI. Ilustrasi bursa Asia.


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (4/11). Pukul 08.22 WIB, indeks Hang Seng naik 260,25 poin atau 0,99% ke27.370,49, Taiex naik 77,66 poin atau 0,68% ke 11/.476,57, Kospi naik 25,80 poin atau 1,21% ke 2.125,60, ASX 200 naiik 34,21 poiun atau 0,51% ke 6.703,40, Straits Times naik 8,65 poin atau 0,27% ke 3.238,80 dan FTSE Malaysia naik 6,50 poin atau 0,41% ke 1.599,84.

Kenaikan bursa Asia pagi ini terdorong optimisme  perundingan dagang AS-China dan data pekerjaan AS yang optimis, sehingga mendorong selera investor global untuk berinvestasi pada aset berisiko.

Baca Juga: Bursa Asia menguat menyambut penurunan suku bunga global

"Sejauh pembaruan perdagangan AS-China terus mengarah ke kesepakatan fase I yang tampak seperti kepastian, masalah kontroversial mengenai apakah AS akan membatalkan tarif Desember yang direncanakan dan menghapus beberapa tarif saat ini sesuai tuntutan China tetap tidak jelas dan jika masalah tidak terselesaikan maka kesepakatan dapat dengan mudah runtuh," tulis analis National Australia Bank dalam risetnya seperti dikutip Reuters Senin (4/11).

Sebelumnya, AS dan China mengatakan keduanya telah mencapai kemajuan dalam perundingan dagang untuk meredakan ketegangan perdagangan dan para pejabat AS mengatakan kesepakatan dapat ditandatangani November ini.

Baca Juga: Bursa Asia melemah jelang akhir pekan

Dalam komentarnya pada Jumat pekan lalu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan tarif akan diberlakukan pada 15 Desember mencakup impor dari China seperti laptop, mainan dan elektronik tetap disiapkan, dan keputusan pembatalannya akan dibuat oleh Presiden AS Donald Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×