kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Bursa Asia menguat meski dibayangi perlambatan ekonomi China


Jumat, 18 Oktober 2019 / 08:57 WIB
Bursa Asia menguat meski dibayangi perlambatan ekonomi China
ILUSTRASI. Jumat (18/10) pukul 8.46 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,51% ke 22.569. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia menguat tersengat potensi kesepakatan Brexit. Jumat (18/10) pukul 8.46 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,51% ke 22.569.

Hang Seng naik tipis 0,09% ke 26.871. Indeks Shaghai naik 0,31% ke 2.986. Sedangkan Kospi naik 0,34%. ke 2.085.

Taiex justru turun 0,09% ke 11.176. Straits Times pun terkoreksi 0,13% ke 3.122. Sedangkan ASX 200 di Australia turun 0,64% ke 6.641.

"Apapun yang telah disepakati semalam dengan Uni Eropa harus tetap melewati parlemen Inggris. Ketidakpastian ini yang masih belum berubah sejak awal," kata James McGlew, executive director of corporate stockbroking Argonaut kepada Reuters.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Jumat (18/10)

Meski indeks menguat, pasar tetap waspada. China hari ini akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi yang diramalkan mencapai level terendah dalam 27,5 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang melambat akan menaikkan tekanan bagi China untuk mengucurkan stimulus lagi di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

McGlew mengatakan, ekspektasi perlambatan China sudah jauh-jauh hari diperhitungkan pasar. "Saya pikir dampaknya hari ini tidak akan terlalu besar. Tapi, kita tidak bisa menghitung ketidakpastian perdagangan," kata dia.

Tak cuma China yang merasakan dampak perang dagang. AS melaporkan angka konstruksi rumah yang turun. Penurunan ini menyusul penurunan penjualan ritel. Selain itu, produksi industri AS pun menurun pada laporan terakhir yang dirilis kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×