kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bursa Asia menghijau karena sinyal penyelamatan Yunani


Rabu, 28 September 2011 / 08:24 WIB
Bursa Asia menghijau karena sinyal penyelamatan Yunani
ILUSTRASI. New York Stock Exchange (NYSE) atau bursa saham Wall Street


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

TOKYO. Mayoritas bursa saham Asia menghijau, pagi ini. Bursa regional melanjutkan reli hari kedua karena sentimen positif penyelamatan krisis utang Yunani. Indeks MSCI Asia Pasifik reli 0,3% ke 113,76 pada pukul 9.47 waktu Tokyo. Empat saham naik berbanding setiap satu saham yang melemah.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 naik 0,4, dan indeks Topix menguat 0,6%. Lalu, indeks Kospi maju 0,4% di Seoul, dan indeks S&P/ASX 200 reli 0,5% di Sydney.

Pasar saham regional menguat setelah Yunani membuat kemajuan dalam persyaratan untuk mendapat bailout internasional. Perdana Menteri Yunani George Papandreou mendapat dukungan dari parlemen untuk menerapkan pajak properti guna memenuhi target pengurangan defisit. Selain itu, Jerman berencana melanjutkan dukungan bagi negara tersebut.

Meski begitu, masih ada ketidakpastian di pasar, antara pesimis dan optimis. Investor optimis melihat para politisi yang masih berpeluang mengatasi situasi krisis untuk beberapa pekan ke depan. Tapi, sebagian khawatir terhadap keberhasilan dari tindakan untuk mengatasi krisis tersebut.

Kepala ekonom dari Resona Bank Ltd. Koichi Kurose menyebut, sepertinya lebih memungkinkan Yunani akan mendapatkan dukungan. Para pembuat kebijakan didorong untuk bertindak karena situasi Eropa yang sudah sangat buruk. "Itu menyebabkab saham sedikit terangkat. Tapi, jika tidak ada langkah nyata yang diambil, pasar akan langsung kembali turun," ujarnya hari ini, di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×