kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Bursa Asia Melemah Pada Senin (12/12) Pagi, Investor Menanti Data Inflasi AS


Senin, 12 Desember 2022 / 08:00 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Senin (12/12) Pagi, Investor Menanti Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan pekan ini, Senin (12/12) REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan pekan ini. Senin (12/12) pukul 08.00 WIB, indeks Nikkei 225 turun 35,88 poin atau 0,19% ke 17.695,91, Kospi turun 15,07 poin atau 0,63% ke 2.373,93, ASX 200 turun 34,68 poin atau 0,48% ke 7.178,50, 

Mengutip Bloomberg, Bursa Asia melemah karena investor menanti keputusan kebijakan suku bunga Federal Reserve, bank sentral Eropa dan beberapa bank sentral utama di dunia.

Saham jatuh di Jepang, Korea Selatan dan Australia.

Baca Juga: Bursa Asia Kompak Mengalami Koreksi pada Rabu (7/12), Ini Pemicunya

Pada Jumat (9/12) pekan lalu, saham AS turun, dengan S$|&P 500 ditutup di dekat level terendah hari itu.

Fokus investor mulai tertuju pada rilis data inflasi konsumen AS pada Selasa (13/12) atau sehari menjelang pertemuan The Fed. Inflasi diperkirakan masih tinggi, meski kenaikannya mulai melambat.

"Jika kita melihat inflasi inti AS di atas 6,3%, maka dolar AS akan menguat dan saham akan menemukan penjual yang layak," kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group Ltd dalam sebuah catatan seperti dikutip Bloomberg.

Kekhawatiran resesi muncul kembali menjelang keputusan The Fed pada Rabu (14/12) ketika pembuat kebijakan diperkirakan akan menurunkan level kenaikan suku bunga menjadi 50 basis poin.

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Menguat di Tengah Pelonggaran Kebijakan Covid-19 oleh China

Padahal, para pejabat termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell juga telah menekankan bahwa biaya pinjaman harus tetap terbatas untuk beberapa waktu. Ini membuat mereka berselisih dengan beberapa investor yang mencari penurunan suku bunga di tahun 2023.

Pasar juga tengah menanti keputusan Bank of Englan, dan otoritas moneter di Meksiko, Norwegia, Filipina, Swiss dan Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×