kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Kamis (2/6) Pagi


Kamis, 02 Juni 2022 / 08:33 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Kamis (2/6) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia. (Kyodo)


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Kamis (2/6). Pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 turun 133,55 poin atau 0,49% ke 27.322,18, Hang Seng turun 237,90 poin atau 1,12% ke 17.315,57, Taiex turun 118,73 poin atau 0,72% ke 15.553,76, Kospi turun 22,92 poin atau 0,87% ke 2.662,31, ASX 200 turun 72,08 poin atau 1% ke 7.161,90, Straits Times turun 9,06 poin atau 0,29% ke 3.233,15 dan FTSE Malaysia turun 2,60 poin atau 0,18% ke 1.550,61.

Pelemahan bursa Asia dipicu oleh sinyal bank sentral yang memperkuat pesan hawkish dalam upaya untuk mengendalikan inflasi. 

Sementara Jamie Dimon dari JPMorgan Chase& Co juga mengingatkan alarm pada ekonomi. Dimon memperingatkan investor untuk bersiap menghadapi badai ekonomi.

Saham di Jepang, Australia dan Korea Selatan tergelincir. 

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Selasa (31/5) Pagi

Mengutip Bloomberg, data menunjukkan aktivitas manufaktur AS menunjukkan kemajuan yang tidak terduga, serta lowongan pekerjaan yang sangat tinggi memicu kekhawatiran Federal Reserve akan lebih memperketat suku bunga untuk memperlambat inflasi.

Investor khawatir apakah kebijakan Fed yang lebih ketat akan menyebabkan resesi.

"Kami memang melihat peningkatan kemungkinan resesi pada paruh kedua tahun ini, berpotensi bertahan hingga tahun 2023 karena The Fed terus memerangi inflasi," kata Tracie McMillion, kepala strategi alokasi aset global Wells Fargo Investment Institute kepada Bloomberg.

McMillion juga memperingatkan bahwa pasar belum sepenuhnya memperhitungkan dampak pengurangan neraca Fed.

"Dampak pengetatan kuantitatif mulai bergulir dari neraca Fed bulan ini belum benar-benar teruji dan belum pernah terjadi sebelumnya. Dugaan kami adalah bahwa mungkin itu tidak sepenuhnya dihargai ke pasar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×