kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Investor enggan ambil risiko, bursa Asia melorot


Kamis, 10 Desember 2015 / 08:50 WIB
Investor enggan ambil risiko, bursa Asia melorot


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia belum mampu bangkit pada transaksi pagi ini (10/12). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.16 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2%. Dalam setiap tiga saham yang turun, hanya ada satu saham yang mampu naik.

Sementara itu, indeks Topix Jepang melorot 1%. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,3% dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan berhasil reli 0,1% di Seoul.

Bursa Asia tertekan karena pelemahan yen Jepang menggerus kinerja saham-saham berbasis eksportir. Selain itu, harga minyak dunia masih diperdagangkan di kisaran level terendahnya dalam enam tahun terakhir.

Harga minyak dunia anjlok sejak Jumat (34/12) lalu setelah Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan tidak akan mengubah kuota produksinya. Di sisi lain, investor juga tengah menanti keputusan The Fed mengenai arah kebijakan suku bunganya pekan depan.

"Saat ini, semuanya terkait dengan langkah keengganan mengambil risiko (risk-off). Harga minyak masih sangat murah, dan hal ini berpotensi menyebabkan status quo di mana investor akan menghindari risiko saat ini," jelas Mitsushige Akino, executive officer Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo.

Dia menambahkan, dengan penguatan yen, eksportir dan manufaktur akan menjadi pusat risk off investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×