kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan pagi ini (10/5)


Senin, 10 Mei 2021 / 08:28 WIB
Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan pagi ini (10/5)
ILUSTRASI. Seluruh Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini (10/5)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia kompak menguat pada awal perdagangan hari ini. Senin (10/5) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 terlihat naik 0,94% ke 29.632,56. Indeks Hang Seng pun menguat 0,58% ke 28.776,99

Sedangkan indeks Kospi menguat 0,77% ke 3.221,74. Indeks ASX 200 pun naik 0,92% ke 7.146,30.

Sementara itu, indeks Straits Times naik 0,09% ke 3.203,29. Dan indeks FTSE Malaysia menguat tipis 0,04% ke 1.586,85.

Penguatan bursa Asia terjadi di tengah spekulasi suku bunga di sejumlah negara maju akan tetap rendah dalam waktu yang lama. Hal ini seiring surutnya risiko kenaikan inflasi yang cepat. 

Di saat yang sama, harga minyak melonjak setelah serangan siber membuat operator pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat (AS), Colonial Pipeline Co, berhenti beroperasi.

Baca Juga: Awas, prediksi IHSG Senin 10/5 melemah, cermati 4 saham pilihan pada trading hari ini

Di samping itu, data non-farm payrolls AS yang dirilis akhir pekan lalu, secara mengejutkan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat pada bulan April. Ini memberikan celah bagi kenaikan saham dan menekan pergerakan dolar AS serta yield US Treasury.

Pada akhir pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi setelah data yang mengecewakan di pasar pekerjaan AS yang meredakan kekhawatiran tentang lonjakan harga konsumen.

"Kenaikan yang terbatas pada upah membuat dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang, dan kami telah melihat penawaran yang kuat pada indeks saham dan kontrak berjangka juga naik," kata Chris Weston, Head of Research Pepperstone di Melbourne dalam sebuah memo.

Selanjutnya: Harga minyak mentah melonjak 1,1% usai operator pipa bahan bakar AS diserang hacker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×