kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia diramal masih akan memerah


Selasa, 07 Januari 2014 / 06:00 WIB
Bursa Asia diramal masih akan memerah
ILUSTRASI. Katalog promo Superindo terbaru 15-18 Agustus 2022


Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bursa regional di kawasan Asia melemah pada transaksi hari ini, Senin (6/1). Hingga sore kemarin pukul 17.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pasific turun 0,9% ke level 139,12. Sejumlah bursa yang melemah di antaranya indeks Nikkei yang turun 2,35% menjadi 15.908,88 dan indeks Hangseng yang turun 0,58% menjadi
22.684,15. Sementara,  indeks Kospi justru menguat 0,37% menjadi 1.953,28.
 
Reza Nugraha, analis MNC Securities mengatakan bahwa pelemahan bursa Asia kemarin dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap fundamental ekonomi China. Kekhawatiran ini terjadi setelah data manufaktur PMI China versi HSBC beberapa waktu lalu dirilis semakin memburuk.
 
Selain itu, pelemahan juga dipicu oleh minimnya minat pasar untuk melakukan aksi beli. Reza memperkirakan, hari ini, bursa Asia masih berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya dipicu oleh aksi ambil untung yang dilakukan oleh pasar terkait minimnya data ekonomi di Asia.

“Tapi saya optimistis ini hanya akan terjadi untuk sementara waktu saja,” katanya.
 
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities menambahkan, aksi tunggu dan kekhawatiran pasar terhadap rilis data ekonomi penting lanjutan China dalam beberapa waktu ke depan, termasuk data penjualan retail dan neraca perdagangan China, juga turut menekan pergerakan bursa saham Asia. “Jadi semua sentimen memang datang dari China,” katanya.
 
Lanjar memperkirakan, hari ini, Bursa Asia akan kembali melanjutkan pelemahannya dan masih dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi China. Namun, pelemahan tersebut kemungkinan besar akan sedikit teredam oleh persetujuan penunjukkan Janet Yellen menjadi Gubernur Bank Sentral Amerika malam tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×