kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia dibuka menguat setelah Wall Street rebound 6%


Rabu, 18 Maret 2020 / 08:32 WIB
Bursa Asia dibuka menguat setelah Wall Street rebound 6%
ILUSTRASI. Bursa Asia dibuka menguat


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka bervariasi, dengan mayoritas indeks menguat pada awal perdagangan Rabu (17/3). Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 224,69 poin atau 1,32% ke 17.236,22, Hang Seng turun 240,39 atau 1,03% ke 23.023,34, Taiex naik 63,83 poin atau 0,68% ke 9.503,46, Kospi turun 9,31 poin atau 0,56% ke 1.663,13, ASX 200 turun 192,81 poin atau 3,64% ke 5.100,60, Straits Times naik 33,58 poin atau 1,36% ke 2.487,84 dan FTSE Malaysia naik 17,92 poin atau 1,43% ke 1.274,50

Bursa Asia menguat setelah Wall Street rebound setelah pengumuman rencana tambahan stimulus dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mendongkrak ekonomi guna mengatasi akibat dari pandemi virus corona. 
 
"Sementara pasar bereaksi terhadap berita positif tentang stimulus, itu tidak bertahan lama. Saya pikir ada banyak bank dan investor yang neraca keuangannya sangat terpukul dan mereka akan memiliki banyak posisi untuk dijual," kata Shin-ichiro Kadota, ahli strategi mata uang dan kurs senior di Barclays.

Baca Juga: IHSG makin ambrol, ini saham LQ45 yang berhari-hari longsor

Pemerintahan AS pada Selasa (17/3) waktu setempat, meluncurkan paket stimulus US$ 1 triliun yang dapat mengirimkan US$ 1.000 kepada warga negara AS dalam waktu dua minggu untuk menopang perekonomian yang terkena virus corona, sementara banyak pemerintah lain melihat stimulus fiskal.

"Itu akan lebih besar daripada paket US$ 787 miliar yang diberikan pemerintahan Obama setelah krisis Lehman, jadi dalam hal ukurannya cukup besar," kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.

"Namun pasar saham kemungkinan akan tetap dibatasi oleh kekhawatiran tentang penyebaran virus corona," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×