kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Bursa Asia bervariasi sambil menanti suku bunga Australia dan terseret Wall Street


Selasa, 03 Agustus 2021 / 08:37 WIB
Bursa Asia bervariasi sambil menanti suku bunga Australia dan terseret Wall Street
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak mixed pada pagi ini


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini. Selasa (3/8) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 terlihat melemah 0,41% ke 27.667,14. Berbeda, indeks Hang Seng naik 0,20% ke 26.289,06.

Indeks Taiex berhasil menguat tipis 0,08% ke 17.517,69. Sedangkan indeks Kospi juga naik 0,12% ke 3.226,89. Dan indeks ASX 200 malah koreksi 0,29% ke 7.469,7. 

Sementara itu, FTSE Straits Times melemah 0,37% ke 3.249,45 dan FTSE Malay KLCI naik 0,03% menjadi 1.493,41. 

Pergerakan bursa di kawasan cenderung beragam karena investor menantikan keputusan suku bunga terbaru Reserve Bank of Australia. Bank sentral Australia itu akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada hari ini.

Di sisi lain, pergerakan Bursa Asia juga terseret Wall Street. Di mana, dua dari tiga indeks utama ditutup koreksi pada perdagangan awal pekan ini.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Dow Jones koreksi, terseret kekhawatiran ekonomi

Seperti diketahui, indeks Dow Jones Industrial Average turun 97,31 poin menjadi 34.838,16 dan indeks S&P 500 tergelincir 0,18% ke 4.387,16. Hanya indeks Nasdaq Composite yang berhasil naik tipis ke 14.681,07

Kekhawatiran investor atas lonjakan kasus Covid-19 membebani sentimen investor di bursa saham. Direktur CDC mengatakan, bahwa rata-rata tujuh hari kasus virus corona harian di AS sudah melampaui puncak yang terlihat pada musim panas lalu, ketika negara itu tidak memiliki vaksin Covid-19 secara resmi.

Lonjakan kasus Covid-19 dengan varian Delta yang lebih menular juga menjadi momok di Asia. Sejumlah negara baru saja melaporkan rekor tambahan kasus harian yang sebelumnya tak pernah terlihat sejak pandemi berlangsung. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait perbaikan ekonomi global. 

Selanjutnya: Harga emas Antam kembali stagnan di level Rp 948.000 per gram pada hari ini (3/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×