kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Bursa Asia bervariasi dengan kecenderungan melemah di pagi ini (22/11)


Senin, 22 November 2021 / 08:27 WIB
Bursa Asia bervariasi dengan kecenderungan melemah di pagi ini (22/11)
ILUSTRASI. Bursa Asia cenderung melemah di perdagangan awal pekan ini (22/11)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia berviariasi dengan kecenderungan melemah pada awal perdagangan hari ini. Senin (22/11) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 terlihat melemah 0,42% ke 29.622,22. Berbeda, indeks Hang Seng menguat tipis 0,03% ke 25.057,06.

Indeks Taiex turut menguat 0,09% ke 17.834,61. Sedangkan indeks Kospi menanjak 0,70% ke 2.991,79. Dan indeks ASX 200 melemah 0,35% ke 7.370,4.

Sementara itu, FTSE Straits Times naik tipis 0,01% ke 3.232,60 dan FTSE Malay KLCI melemah 0,17% menjadi 1.523,01.

Baca Juga: Prediksi IHSG Senin (22/11) bullish, ini rekomendasi saham pilihan untuk trading

Pergerakan bursa saham di Asia di pagi ini cenderung melemah. Investor kini menantikan rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru di China untuk menggerakkan pasar.

Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau saham perusahaan teknologi China seperti Alibaba, Baidu dan JD.com yang terdaftar di bursa Hong Kong. Ketiga perusahaan tersebut termasuk di antara perusahaan yang baru-baru ini didenda oleh regulator pasar China karena diduga melanggar Undang-Undang Anti-monopoli.

Koreksi pada bursa di kawasan juga dipengaruhi oleh kebangkitan kasus Covid-19 di seluruh Eropa. Hal tersebut memicu kekhawatiran permintaan dan menekan pergerakan aset berisiko.

Selanjutnya: Tahun depan, Unggul Indah Cahaya (UNIC) akan kembangkan bisnis properti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×