Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Bursa Asia bergerak variatif. Nikkei, misalnya, menguat 0,3% ke 11.968. Namun, bursa Shanghai justru merosot 0,98%. Bursa bergerak variasi karena sentimen yang beredar juga seimbang.
Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf bilang, rilis data ekonomi Amerika Serikat yang di atas ekspektasi para analis menjadi sentimen positif bagi bursa Asia. Namun, ada sentimen negatif yang datang dari Australia tentang neraca perdagangan. Akibatnya, sebagian indeks bursa Asia melemah.
Alwy memproyeksi, hari ini bursa Asia masih akan mixed dengan kencenderungan menguat terbatas. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri pun memproyeksi, IHSG akan bergerak mendatar cenderung bullish.
Ini karena, pelaku pasar mengantisipasi hasil pertemuan Bank Sentral Inggris dan Eropa. Selain itu, AS juga akan merilis data non farm payroll. Pelaku pasar yakin, dengan rilis data ini. Kiswoyo bilang, Bank Sentral Eropa akan menurunkan suku bunga menjadi 0,5% dari sebelumnya 0,75%.
Namun ada sentimen dari Asia yang bisa menghambat penguatan yaitu rilis data neraca perdagangan China yang diproyeksi akan melandai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News