CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -27,00   -0,17%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Bursa Asia berhasil rebound, kendati tipis


Kamis, 03 November 2016 / 08:42 WIB
Bursa Asia berhasil rebound, kendati tipis


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia dibuka dengan wajah beragam pada transaksi perdagangan pagi ini (3/11).

Sedangkan menurut data CNBC, indeks ASX 200 Australia berhasil pulih dari penurunan di awal transaksi sebesar 0,5%, dengan kenaikan 0,04%. Indeks acuan Negeri Kanguru ini masih dibayangi oleh penurunan sektor energi yang turun 0,67%. Sedangkan sektor finansial berhasil naik 0,2%.

Saham ANZ, satu dari empat bank besar Australia, naik 1,66% menjadi A$ 27,63 per saham. Padahal, ANZ membukukan penurunan laba tahunan sebesar 18% (yoy) dan melampaui estimasi analis yang disurvei Reuters sebesar 15%.

Adapun indeks Kospi naik 0,1%. Negara dengan perekonomian keempat terbesar di Asia ini menghadapi sejumlah tantangan dari domestik. Termasuk di dalamnya restrukturisasi industri, bencana alam, dan krisis kepresidenan.

Di sisi lain, pasar saham Jepang ditutup karena perayaan Hari Kebudayaan. Catatan saja, kemarin, indeks Nikkei 225 ditutup di lebel 17.134,68.

Bursa Asia pagi ini mendapat tenaga dari sejumlah sentimen. Pertama, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di tengah tingginya tingkat ketidakpastian menjelang pemilu presiden AS.

"Tema ketidakpastian pemilu AS membuat market berhati-hati. Di AS, indeks S&P 500 terus menurun dan sudah berlangsung selama tujuh hari beruntun," jelas Anthony Darvall, chief market strategist easyMarkets.

Tambahan saja, The Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya lagi Rabu (2/11). Di sisi lain, sinyal kenaikan suku bunga AS pada Desember kian kuat.

 Kendati demikian, petinggi Federal Open Market Committee tidak memberikan konfirmasi langsung mengenai hal ini. Faktanya, jumlah anggota the Fed yang menyetujui suku bunga rendah (dovish) semakin bertambah.

Dalam pernyataannya tadi malam, FOMC mengatakan perbaikan ekonomi dinilai belum cukup untuk diberlakukannya pengetatan kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×