Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
TOKYO. Bursa Asia bergerak bervariasi di tengah penurunan yield obligasi Amerika Serikat dan pelemahan dollar AS.
Indeks Nikkei 225 turun 0,14%, sementara indeks Kospi Korea Selatan hampir stagnan dengan kenaikan tipis 0,01% pada awal perdagangan.
Sedangkan, S&P/ASX 200 naik 0,62%, yang didukung saham sektor keuangan. Saham perbankan Australia menguat setelah regulator menyatakan persyaratan modal empat bank besar di negara tersebut akan dinaikkan pada 2020 mendatang.
Indeks dollar terseret ke posisi terlemah 10 bulan pada Selasa. The greenback semakin tertekan menyusul kekhawatiran penyelesaian revisi undang-undang layanan kesehatan di AS. Pasalnya, dua senator dari Partai Republik menolak revisi yang diajukan pemerintah.
Imbal hasil alias yield US Treasury 10 tahun turun ke 2,26%, level terendah lebih dari dua pekan. Di perdagangan Asia pada Rabu, yield berada di level 2,267%.
"Sebuah kemunduran untuk Trump berarti kemunduran bagi greenback karena menimbulkan keraguan pada strategi pemerintah yang lebih luas. Kemungkinan kemajuan pada reformasi pajak akan lamban dengan banyak tantangan di sepanjang jalan, yang membuka pintu bagi pelemahan dolar lebih lanjut," kata Managing Director BK Manajemen Aset di FX Strategy, Kathy Lien dalam catatan seperti dilansir CNBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News