Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di pasar saham Asia mencatatkan penurunan. Dengan demikian, sudah dua hari terakhir, bursa Asia memberikan sinyal merah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5%.
Aksi jual yang melanda pasar saham regional dipicu oleh kecemasan bahwa bank sentral global akan menghentikan penggelontoran stimulus sehingga proses pemulihan ekonomi akan tersendat.
Asal tahu saja, salah seorang sumber Bloomberg membisikkan, pada pertemuan bank sentral Jepang pekan depan, Bank of Japan akan mengevaluasi kebijakan terhadap perekonomian nasionalnya. Sebelumnya, beredar kabar, the Federal Reserve akan segera mengurangi jumlah stimulus paling cepat pada musim panas ini dan menghentikannya pada akhir tahun.
Di sisi lain, dollar AS dan dollar Australia mencatatkan penguatan. Dollar Index naik 0,2% menjadi 83,75. Sementara, dollar Australia menguat 0,2% menjadi 98,24 per sen AS.
"Hal ini bukan berarti perekonomian AS pulih dengan cepat. Hanya saja, ada tarik menarik antara data ekonomi yang saat ini cukup beragam. Pelaku pasar melakukan aksi profit taking," jelas Kiyoshi Ishigane, senior strategist Mitsubishi UFJ Asset Management Co.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News