Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk memberikan relaksasi berupa penundaan pembayaran dividen oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini merupakan salah satu strategi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di samping Penyertaan Modal Negara (PMN), pembayaran kompensasi, dan dana talangan untuk modal kerja.
Meskipun begitu, dalam konferensi pers program PEN, Rabu (13/5), Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, keputusan tersebut belum final. Pemerintah akan mengumumkannya secara resmi setelah usulan tersebut masuk sidang kabinet.
Memang, saat dihubungi Kontan.co.id, sejumlah manajemen BUMN menyatakan bahwa belum ada pembicaraan mengenai rencana penundaan pembayaran dividen ini. Meskipun begitu, mereka menyambut baik rencana pemerintah tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Menunda Setoran Dividen Seluruh BUMN
Direktur Keuangan PT PP Tbk (PTPP) Agus Purbianto mengungkapkan, jika kebijakan penundaan pembayaran dividen dapat terealisasi, maka PTPP akan memanfaatkannya untuk merelaksasi ketatnya arus kas perusahaan di tengah pandemi Covid-19. "Untuk mendukung modal kerja karena termin beberapa proyek ada yang delay, terutama proyek-proyek pembangunan gedung yang ada di Jakarta, Surabaya, dan Malang," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (14/5).
Bernada serupa, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Mahendra Vijaya mengatakan, WIKA akan memanfaatkannya apabila keputusan tersebut sudah ada. Terkait dengan penggunaan dananya, ia bilang akan menjadi pembahasan internal perusahaan terlebih dahulu.
"Tapi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, kebijakan tersebut sangat berguna untuk menunjang operasi perusahaan," tutur Mahendra.
Begitu juga dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang menyambut positif rencana ini. Corporate Finance Group Head JSMR Eka Setya Adrianto mengungkapkan, segala kebijakan yang dapat memperbaiki likuiditas tentu baik bagi perusahaan.
Baca Juga: Suntik Rp 149 triliun untuk BUMN, dukungan apa saja yang diberikan pemerintah?
Sekretaris Perusahaan SMGR Sigit Wahono juga menyampaikan, Semen Indonesia akan selalu mengikuti kebijakan pemerintah dan arahan Kementerian BUMN. "Apabila pemerintah memberikan stimulus, maka Semen Indonesia akan mengkaji pemanfaatan kebijakan tersebut dalam rangka menjaga likuiditas bagi SMGR dan seluruh anak perusahaannya," ucap Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News