Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan prapenjualan atawa marketing sales sebesar Rp 6,7 triliun hingga kuartal ketiga 2022. Jumlah ini meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,1 triliun.
BSD mengatakan, capaian prapenjualan hingga kuartal ketiga 2022 sudah mencapai 87% dari total marketing sales tahun ini. Emiten properti Grup Sinaras ini menetapkan target marketing sales total Rp 7,7 triliun tahun ini.
Residensial (rumah dan hunian) menjadi segmen yang paling banyak berkontribusi pada total prapenjualan yakni 58% atau sebesar Rp 3,9 triliun. Prapenjualan komersial termasuk kavling tanah komersial, apartemen (strata title), dan ruko mencapai Rp 1,9 triliun atau berkontribusi 28%. Sementara itu 14% berasal dari penjualan tanah kepada perusahaan patungan sebesar Rp 972 miliar.
Baca Juga: Insentif PPN DTP Kelar, Cuan Emiten Properti Ambyar
"Prapenjualan telah mengalami pertumbuhan sebesar 11% dibandingkan tahun lalu. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut hingga akhir Desember 2022 mendatang," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/10).
Capaian marketing sales ini juga ditopang oleh beberapa proyek dan kluster termasuk produk rumah tapak di BSD City seperti The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Tanakayu (Jiva, Svani, Svadhi dan Svasti), Enchante, Kiyomi dan Kanade - The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel dan Marigold - Nava Park (pasar segmen premium), dan ditambah rukoruko di BSD City yaitu Northridge Business Center, Latinos Business District, Greenwich dan Campton.
Di luar BSD City, ada beberapa produk di area Jabodetabek yang menarik pembeli di diantaranya Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi,Nashville).
Marketing sales komersial yang mencapai Rp 1,9 triliun terutama disumbang oleh penjualan ruko/rukan. Penjualan ruko/rukan BSDE mencapai Rp 927 miliar. Sedangkan Rp 550 miliar berasal dari penjualan kavling komersial di BSD City serta Rp 393 miliar dalam bentuk strata title apartemen/kondominium.
Lebih lanjut dia mengatakan unit-unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan di unit apartemen BSD City (Marigold, Akasa, dan Upper-West). Ruko sebagian besar dikontribusikan oleh pusat bisnis Northridge, Latinos Business District di BSD City, Greenwich dan Campton.
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Pertahankan Target Marketing Sales Rp 7,7 Triliun
BSDE mengaku, tantangan di sektor properti nasional saat ini adalah terkait dengan pelemahan daya beli, tingkat suku bunga, hingga ancaman inflasi. Tapi, Hermawan yakin tetap ada peluang dalam bisnis properti yang mulai pulih pascapandemi sebagai kebutuhan pokok.
BSDE berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang pemberian insentif PPN DPT sehingga industri properti dapat berkontribusi lebih baik terhadap perekonomian nasional. "Apabila pemerintah berkenan memberikan insentif lain di masa mendatang termasuk kebijakan suku bunga, maka akan berdampak positif bagi industri properti tanah air,” kata Hermawan.
Saat ini, BSDE memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektare yang tersebar di beberapa kota strategis di Indonesia. Lokasi landbank BSDE antara lain Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado, Medan dan Palembang.
Sebagai flagship project, BSD City tercatat memiliki cadangan lahan terluas yakni 2.197 hektare lebih. BSD City sudah masuk pengembangan tahap ketiga dan masih menjadi sumber pendapatan terbesar bagi BSDE.
Bumi Serpong Damai mengaku, rumah tapak dengan kisaran harga hingga Rp 2 miliar masih menjadi incaran pembeli kelas menengah. Rumah kelas premium pun masih mencastat permintaan. sekalipun lingkup pangsa pasar tidak sebesar entry level dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News