kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bumi Resources (BUMI) optimistis harga batubara tetap tinggi hingga tahun depan


Selasa, 02 November 2021 / 17:49 WIB
Bumi Resources (BUMI) optimistis harga batubara tetap tinggi hingga tahun depan
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tak gamang menghadapi penurunan harga batubara. Perusahaan milik Grup Bakrie ini optimistis harga komoditas tersebut masih dalam level tinggi hingga tahun depan.

Seperti diketahui, harga batubara ICE Newcastle di awal Oktober kemarin sempat menyentuh level tertinggi US$ 272,5 per metrik ton. Namun, jelang akhir bulan lalu, harga sempat turun ke level US$ 195,45 per metrik ton.

Awal pekan ini, harga batubara bahkan sempat menyentuh level US$ 148 per metrik ton meski kembali ditutup pada level US$ 150,90 per metrik ton. "Meski turun, harga ini masih jauh lebih tinggi dibanding tahun 2016," ujar Direktur BUMI Dileep Srivastava, Selasa (2/11).

Baca Juga: Pengusaha Tambang Cemas Lahan Menjadi Lebih Mini Setelah Perpanjangan Izin

Pada medio tersebut, harga batubara berada di bawah level US$ 50 per metrik ton. Artinya, meski meninggalkan level tertinggi, harga batubara saat ini masih tiga kali lipat lebih tinggi dibanding periode 2016.

Menurut Dileep, ada sejumlah faktor yang menopang harga batubara. Dunia tengah kekurangan listrik, sementara pasokan batubara tidak cukup.

Perusahaan batubara dunia saat ini juga tidak lagi memiliki ruang yang besar untuk mencari pendanaan sebagai modal ekspansi. "Permintaan naik, tapi pasokan akan tetap terbatas," imbuh Dileep.

Baca Juga: BUMI menanti keputusan Kementerian ESDM untuk perpanjangan kontrak Kaltim Prima Coal

Dileep menambahkan, pemerintah China saat ini tengah melakukan intervensi untuk menurunkan harga batubara. Namun, faktanya, pasokan batubara saat ini kosong. "Stok kami bahkan sudah habis terjual hingga Januari 2022," tandas Dileep.

Dia memperkirakan, kondisi seperti itu masih akan berlangsung setidaknya hingga kuartal pertama tahun depan. Sehingga, harga batubara masih akan tetap stabil di level tinggi hingga periode tersebut.

BUMI sudah merealisasikan produksi dan penjualan sebanyak 60 juta ton-61 juta ton batubara sampai September 2021. Harga jual rata-rata produk batubaranya berada di kisaran US$ 60 per ton atau 40% lebih tinggi ketimbang harga jual tahun lalu.

Guna memaksimalkan kinerja, Dileep bilang BUMI juga akan meningkatkan produksi batubara dengan kualitas tinggi dari Arutmin. Selain itu, BUMI terus menjalankan efisiensi serta mempercepat pembayaran utang untuk mengurangi biaya bunga.

Baca Juga: Bayar cicilan ke-15, Bumi Resources (BUMI) sudah bayar utang total US$ 443,8 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×