kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUMI akan kurangi utang anak usaha


Selasa, 07 Februari 2017 / 07:43 WIB
 BUMI akan kurangi utang anak usaha


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berambisi mengangkat kinerja keuangannya secara signifikan pada tahun ini. Selain berharap pada kenaikan harga komoditas, BUMI juga mengandalkan peningkatan kinerja dua anak usahanya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, menyebut, BRMS tengah menantikan penyelesaian utang senilai US$ 600 juta, yang ditargetkan tuntas tahun ini. Pelunasan utang BRMS ini akan membantu BUMI mengurangi jumlah utang sebesar US$ 3,2 miliar.

Restrukturisasi utang BRMS akan dilakukan usai BUMI mendapat persetujuan rights issue senilai Rp 35,1 triliun. BRMS akan membayar utang dengan hasil penjualan 24% saham di PT Newmont Nusa Tenggara.

Sebagai catatan, hari ini (7/2), BUMI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan rights issue tersebut. "Restrukturisasi BRMS ini menjadi salah satu prioritas strategis. BRMS juga akan mendorong produksi tambangnya," ujar Dileep pada KONTAN, Jumat (3/2).

Ia menjelaskan, BRMS akan mendorong produksi seng dan timbal dari PT Dairi Prima Mineral. BRMS juga akan mengerek produksi emas serta tembaga dari PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu di Sulawesi.

BUMI akan menukar utang dengan saham melalui proses rights issue. Aksi korporasi ini bakal memangkas utang sekitar US$ 2,6 miliar dan memotong beban bunga lebih dari US$ 250 juta.

Bukan cuma dari BRMS, BUMI juga mengandalkan pertumbuhan bisnis dari DEWA. Dileep bilang, DEWA ditargetkan bisa mendapatkan laba bersih di tahun 2016. Tahun ini, laba ditargetkan naik. DEWA menargetkan produksi batubara 29,1 juta ton, atau naik hampir dua kali lipat ketimbang proyeksi capaian tahun 2016 sebesar 15,1 juta ton.

Tahun ini, BUMI menargetkan penjualan 94 juta ton batubara dari tambang KPC dan Arutmin. Target itu naik dari proyeksi tahun 2016 sebesar 88 juta ton.

Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menilai, investor cenderung melihat harga BUMI di kisaran Rp 926 per saham sesuai indikasi rights issue. Ini dilihat dari dari volume transaksi, sentimen pasar.

Meski demikian, Reza melihat bahwa jika terjadi, harga Rp 900 ini bakal makan waktu. RUPS menentukan pemegang saham setuju atau tidak menyerap saham yang lebih tinggi. "Jika pemegang saham besar setuju, mau tak mau pemegang saham publik lainnya akan mengikuti," kata Reza kepada KONTAN, kemarin.

Kalau dilihat dari momentumnya, saham BUMI sedang berada dalam tahap konsolidasi. Dengan asumsi harga rights issue di atas harga pasar dan disetujui oleh RUPS, harga akan naik.

Kalau dalam sebulan saham BUMI bisa menyentuh Rp 600-Rp 700, harga berpeluang menuju Rp 900. Tapi, pelaku pasar juga harus mencermati potensi profit taking dari saham BUMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×