Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupanya, bulan Ramadan juga membuat pergerakan rupiah tak seaktif biasa. Sebagai bukti, rupiah tak banyak mengalami perubahan hari ini seiring dengan lesunya aktivitas pasar.
"Transaksi perdagangan cenderung tipis selama bulan puasa," kata Joanna Tan, regional economist Forecast Singapore Pte, kepada Bloomberg. Ini artinya, rupiah juga ikut terpengaruh sejumlah kejadian di luar negeri. Sebut saja pemilu Australia dan krisis anggaran Eropa.
Pada pukul 11.43, rupiah berada di posisi 8.978 atau hanya melemah 0,05% dari posisi penutupan kemarin di level 8.973. Sekadar informasi saja, sepanjang tahun ini, rupiah sudah menguat hingga 5,6% dan menjadi mata uang Asia nomor tiga dengan performa terbaik di luar Jepang dan Malaysia.
Tan memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran 8.962 hingga 8.995 hari ini. "Bahkan rupiah bisa saja melemah melewati posisi 9.000 pada minggu ini jika data ekonomi global mengecewakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News