Reporter: Diade Riva Nugrahani,Nuria Bonita,Andri Indradie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah akhirnya memastikan jumlah indikatif penerbitan ORI005 yang akan diterbitkan pada 3 September nanti. Masa penawaran obligasi ritel ini akan berlangsung pada 15 sampai 21 Agustus 2008.
Untuk penerbitan ORI itu, pemerintah telah menunjuk 18 agen penjual. Mereka terdiri atas: 15 bank dan tiga perusahaan sekuritas. Beberapa agen penjual ORI005 yakin pasar akan menyerap obligasi ritel yang akan jatuh tempo pada 15 September 2013 nanti.
Selain itu, pemerintah juga sudah menetapkan kupon 11,45% atas dasar benchmark yield SUN FR0049. Sejak bulan lalu hingga hari ini, yield SUN ini sudah merosot 6,5% menjadi 11,46%. Padahal yield pada 13 Juli lalu mencapai 12,21%.
Analis Obligasi Danareksa Sekuritas menilai, pemerintah sudah memprediksi adanya penurunan yield FR0049 pada saat settlement nanti. "Karena trennya juga memang sedang turun," ujar Budi. Meski demikian, Budi masih melihat, bunga sebesar 11,45% ini masih lebih menarik dibandingkan dengan bunga deposito.
Hal senada juga diungkapkan oleh agen-agen penjual ORI005. "Dengan kupon sebesar 11,45% yang ditawarkan pemerintah, Investor pasti banyak yang tertarik" ujar Wakil Presiden Divisi Produk Ritel Bank Mega Cosmas Setiawan. Bank Mega yang juga menjadi salah satu agen penjual ORI004 pada Maret lalu menargetkan bisa menjual semua jatah obligasi yang dimilikinya. "Untuk ORI004 kami pegang Rp200 miliar. Sekarang target kami juga sekitar itum," katanya.
Sebelumnya, Head Of Treasury BCA Branko Windoe juga menargetkan bisa menjual sebanyak penjualan ORI004. "Dulu kami pegang Rp 800 miliar, sekarang juga kami harap masih bisa mencapai jumlah itu," ujar Branco.
Sementara itu Chief Economist dan Head of Economics and Markets Research, divisi Treasury and Capital Markets & Financial Institutions Danamon, Anton Gunawan mengatakan, secara keseluruhan ekspektasi pasar kelihatannya masih cukup baik. "Bunganya masih menarik," kata Anton. Sebelumnya, Anton sempat mengharapkan pemerintah akan menetapkan bunga sebesar 12%. "Tapi 11,45% itu juga masih bagus hanya turun 0,55% saja," imbuh Anton.
Grup Head Wealth Management Bank BNI Alwas Kurniadi juga memiliki pandangan yang sama. Minat nasabah terhadap ORI 005 kali ini tak akan begitu membeludak dibandingkan ORI 004 lalu. Sebab, saat ini kondisi perekonomian sedang memburuk dengan tekanan yang belum bisa lepas. Selain itu, tren suku bunga juga meningkat sehingga, investor memiliki kecenderungan lari ke pasar uang.
BNI juga melihat bahwa kupon ORI 005 sebesar 11,45% berada di luar ekspektasi. Semula ia berharap kupon ORI 005 bisa mencapai 12%. "Lebih ideal segitu untuk jangka waktu lima tahun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News