kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulan depan ERAA buka kembali waralaba Erafone


Kamis, 30 Mei 2013 / 21:09 WIB
Bulan depan ERAA buka kembali waralaba Erafone
ILUSTRASI. Ini 5 Rekomendasi Film Tom Holland Selain Spider-Man: No Way Home. REUTERS/Mario Anzuoni


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akan kembali membuka gerai waralaba Erafone pada bulan depan. Setelah sempat berhenti membuka gerai waralaba bulan Mei ini, ERAA siap membuka lebih banyak lagi gerai yang berstatus waralaba.

Direktur Pengembangan Bisnis Erajaya Jeremy Sim mengatakan, baru ada dua toko Erafone dengan status franchise sejak ERAA membuka tawaran waralaba pada Maret lalu. 

"Kami baru membuka gerai dengan status franchise pada Maret dan April lalu. Untuk sementara ini dibulan Mei kami tidak membuka kesempatan franchise karena sedang mengkaji kebijakan tersebut," kata Jeremy di Jakarta, Kamis (30/5).

Sejak menawarkan kesempatan waralaba gerai Erafone, hampir 300 investor telah menyatakan minat bekerjasama. Namun menurut Jeremy, pihaknya memilah terlebih dahulu rekan untuk gerai franchise. 

Jeremy melanjutkan, ERAA membuka peluang franchise bagi mitra yang memiliki produktivitas tinggi. Sayangnya, ia enggan menyebut berapa jumlah gerai franchise yang akan dibuka pada Juni mendatang. 

Catatan saja, dua gerai Erofone yang berstatus waralaba berada di kawasan Kalibata dan Tangerang. Sebelumnya disebutkan bahwa investasi awal untuk gerai waralaba Erafone sebesar Rp 500 juta. Di luar itu, investor masih harus membayar biaya waralaba atau franchise fee Rp 50 juta untuk lima tahun. 

Menurut Jeremy, biaya senilai Rp 500 juta dan Rp 50 juta itu digunakan untuk pengawasan, pelatihan sumber dana manusia serta kunjungan Erajaya kepada mitra usaha. 

Ia juga melihat ERAA tidak akan mengurangi jumlah toko tradisionalnya. "Kami tidak mungkin mengurangi jumlah toko tradisional yang jumlahnya saat ini ada lebih dari 40.000 toko. Dan tidak mungkin semua toko tradisional itu kami franchise-kan," ujar Jeremy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×