kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Bukit Asam (PTBA) Dibayangi Tantangan Pasar Ekspor, Simak Rekomendasi Sahamnya


Senin, 20 Oktober 2025 / 18:05 WIB
Bukit Asam (PTBA) Dibayangi Tantangan Pasar Ekspor, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Laba PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun pada paruh pertama 2025. Lesunya permintaan ekspor ditengarai menjadi salah satu pendorongnya.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun pada paruh pertama 2025. Lesunya permintaan ekspor ditengarai menjadi salah satu pendorongnya.

Pada semester I-2025, laba bersih perseroan tercatat anjlok 59% year-on-year (yoy) ke Rp 830 miliar.

Analis Ina Sekuritas, Arief Machrus mengatakan, capaian laba ini hanya sebesar 25% dari proyeksi Ina Sekuritas untuk tahun fiskal 2025.

Ia memaparkan, penurunan laba disebabkan harga jual rata-rata (ASP) yang turun 4% yoy menjadi sekitar Rp 900.000 per ton, sedangkan harga batubara indeks batubara Indonesia (Indonesian Coal Index/ICI) turun 14% yoy menjadi US$ 65,1 per ton.

Baca Juga: Produksi Batubara PTBA Naik 9% pada Kuartal 3-2025, Cek Rekomendasi Sahamnya

"Hal ini mencerminkan normalisasi harga yang berlangsung terus membebani ASP," ujar Arief dalam riset 1 Oktober 2025.

Tak hanya itu, ia mencermati PTBA bergulat dengan lesunya permintaan dari pasar ekspor utama.

Arief melihat, Bangladesh telah menjadi tujuan ekspor utama PTBA yang menyumbang 27% dari total ekspor, diikuti oleh India (21%), Vietnam (14%), Filipina (11%), dan Thailand (8%). Sementara, Tiongkok telah keluar dari lima besar. \

Namun demikian, ia memperkirakan pertumbuhan produksi dan perluasan kapasitas transportasi akan membantu mencapai target 50 juta ton sepanjang tahun 2025. Meskipun, margin tetap tertekan akibat biaya bahan bakar, logistik, dan pengupasan yang lebih tinggi.

Baca Juga: PTBA Sediakan 800 Juta Ton Batubara untuk Hilirisasi, DME 5-6 Juta Ton Per Tahun

"Leverage telah meningkat dan profitabilitas melemah. Ini menandakan risiko keuangan yang lebih tinggi," imbuh Arief.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, PTBA berhasil mencatat pertumbuhan produksi dan volume penjualan hingga kuartal III-2025. 

Hingga September 2025, produksi batubara PTBA meningkat 9% yoy mencapai 35,90 juta ton, dari 32,87 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, volume penjualan batubara juga meningkat 8% yoy ke 33,70 juta ton dari realisasi 31,28 juta ton. Dari angka tersebut, penjualan masih lebih banyak diserap pasar domestik sebesar 56%.

Baca Juga: PTBA Sediakan 800 Juta Ton Batubara untuk Hilirisasi, DME 5-6 Juta Ton Per Tahun

"Meskipun permintaan dari Tiongkok melemah, PTBA menjaga penjualan dengan memperluas jangkauan ke lima negara tujuan ekspor," ujar Arief.

Adapun Arief memprediksi, perseroan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 45,309 triliun sepanjang tahun 2025, naik dari Rp 42,765 triliun pada tahun lalu.

Maka, Arief merekomendasikan add saham PTBA dengan bidikan harga Rp 2.640 per saham. Pada Senin (20/10/2025), saham PTBA ditutup menguat 2,71% ke Rp 2.270.

Selanjutnya: Zyrex Bidik Rp 130 Miliar dari Ekspor ke AS, Optimistis Kinerja 2025 Capai Target

Menarik Dibaca: 6 Pantangan Makanan untuk Kulit Sensitif yang Wajib Tahu, Awas Gatal-Gatal!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×