Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana ekspansi pada sektor usaha pembangkit tenaga listrik, antara lain di PLTU mulut tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman mengatakan, proyek berkapasitas 2x620 MW ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk pembangunan PLTU 35.000 MW.
PLTU ini dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai independent power producer yang merupakan konsorsium PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Kepemilikan Bukit Asam di perusahaan patungan itu 45%, sedangkan Huadian 55%.
Pembangunan PLTU Banko Tengah Sumsel 8 ini akan memakan biaya US$ 1,68 miliar atau sekitar Rp 24,3 triliun. Dananya didapatkan dari ekuitas 25% dan utang 75%.
Konstruksi ditargetkan dapat dimulai pada awal kuartal-III 2018. Masa konstruksi memakan 42 bulan untuk unit 1, dan 45 bulan untuk unit II.
"Commercial operation date ditargetkan pada tahun 2021 untuk unit 1 dan tahun 2022 untuk unit 2 dengan total kebutuhan batubara sebesar 5,4 juta ton per tahun," kata Suherman, Senin (23/7).
Amandemen power purchase agreement (PPA) dan coal supply agreement (CSA) atas proyek PLTU ini sudah ditandatangani bersama PT PLN (persero), PTBA dan HBAP pada 2017.
Pada 23 Mei 2018, PT HBAP bersama China Export Import (CEXIM) Bank telah menandatangani loan facility agreement di mana CEXIM Bank memberikan pinjaman sebesar 75% dari total biaya proyek atau senilai US$ 1,26 miliar.
Nantinya, PT HBAP juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN di Muara Enim sejaun 45 km dan mengalirkan listriknya untuk Sumatera Grid menggunakan jalur transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500kV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News