Reporter: Marantina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Menjadi putra dari pendiri kerajaan bisnis Martha Tilaar, tidak lantas membuat Bryan Tilaar, Presiden Direktur PT Martina Berto Tbk, mendapat kemudahan berkarir di perusahaan keluarganya. Bryan harus meniti karir dari bawah. Ia mengawali karirnya di PT Martina Berto, melalui jenjang management trainee untuk divisi bisnis internasional di 2005.
Setelah 10 tahun, bekerja Bryan akhirnya dipercaya memegang tampuk kepemimpinan di perusahaan itu. Bryan juga sempat menjadi dosen paruh waktu di beberapa universitas, seperti Universitas Bunda Mulia, Universitas Negeri Jakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kalbe.
Pria berumur 39 tahun itu, merasa bangga dan bersyukur, mendapat kesempatan sebagai pewaris tahta kerajaan bisnis Martha Tilaar. Sebagai penerus bisnis keluarga, Bryan mengaku harus berpikir untuk membesarkan perusahaan bersama saudaranya yang lain.
Cara yang mereka tempuh untuk membesarkan perusahaan adalah menjadikan PT Martina Berto sebagai perusahaan publik. “Ini bukan pekerjaan gampang. Setelah go public, perusahaan harus punya tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dan cashflow harus lebih sehat dari sebelumnya,” kata dia.
Dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun mendatang, ia berniat menjadi komisaris. "Namun, tidak menutup kemungkinan saya akan mendirikan perusahaan konsultan. Tapi itu masih jauh,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News