Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal mengembangkan proyek proyek pertambangan emas Poboya di Palu, Sulawesi Tengah. Kini, perusahaan tengah mencari investor yang bersedia membantu pendanaan proyek dengan nilai investasi US$ 150 juta itu.
"Skema pendanaannya nanti akan mirip seperti project financing," ujar Direktur sekaligus Investor Relations BRMS Herwin Hidayat kepada KONTAN, Selasa (27/2).
Asal tahu saja, project financing atau pembiayaan proyek merupakan skema pendanaan yang melibatkan sejumlah investor atau kreditur. Sekumpulan investor itu akan membentuk sebuah special purpose vehicle (SPV) yang akan mendesain, membangun hingga mengelola sebuah proyek. Sifat pendanaannya juga jangka panjang.
Arus kas dari Poboya akan digunakan untuk melunasi pinjaman yang dikucurkan untuk proyek tersebut secara berkala. Dengan skema ini diharapkan tidak mengganggu arus kas proyek BRMS lainnya.
Namun, Herwin belum bersedia menginformasikan calon kreditur project financing. "Masih negosiasi terms & conditions," imbuhnya.
Proyek Poboya sudah memperoleh izin konstruksi selama tiga tahun dan izin produksi selama 30 tahun dari pemerintah sejak November 2017. Pertambangan ini diharapkan mampu mendongkrak kinerja entitas usaha Grup Bakrie itu. Poboya diharapkan dapat menghasilkan pendapatan kotor sekitar US$ 100 juta per tahun. Estimasi itu menggunakan asumsi harga emas saat ini sebesar US$ 1.300 per ons dan kapasitas produksi tambang Poboya.
Dengan fasilitas pabrik yang akan segera dibangun, tambang Poboya ditarget mampu memproduksi 600.000 ton bijih emas per tahun. Dari jumlah itu akan menghasilkan 80.000 ons hingga 90.000 ons emas per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News