kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BRMS masih negosiasi penjualan Newmont


Kamis, 30 Juni 2016 / 07:24 WIB
BRMS masih negosiasi penjualan Newmont


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengakui masih terus bernegosiasi dengan beberapa pihak terkait rencana penjualan sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). BRMS masih mencari harga penawaran terbaik untuk penjualan saham Newmont.

Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata bilang, saat ini sudah ada penawaran dari beberapa pihak yang tengah dipelajari. Namun, saham Newmont milik BRMS tak bisa begitu saja dijual.

Ini lantaran BRMS telah menjaminkan saham itu untuk meraih fasilitas kredit dari Credit Suisse pada 2010 silam. Karena terikat jaminan tersebut, maka nilai penjualannya harus cukup bagus sehingga bisa digunakan untuk pelunasan pinjaman ke Credit Suisse.

"Yang kami inginkan adalah menambah nilai bagi pemegang saham, bisa berupa cash inflow yang bagus, ataupun pelunasan pinjaman," ujar dia, Rabu (29/6).

Mengacu laporan keuangan BRMS 2015, emiten ini mempunyai saham di Newmont melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) dengan kepemilikan efektif sekitar 18%. BRMS menguasai 75% saham MDB. Adapun sisanya dimiliki Pemda Nusa Tenggara Barat.

Pada 2009, MDB membeli 24% saham Newmont dengan total nilai US$ 884,6 juta. Pada 16 November 2009, induk BRMS, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyediakan dana US$ 850 juta untuk mengakuisisi saham Newmont.

Pada 2010, BRMS meraih pinjaman jangka panjang US$ 200 juta dari Credit Suisse. Credit Suisse meningkatkan fasilitas pinjaman tersebut menjadi US$ 300 juta. Utang itu dijaminkan dengan saham Newmont milik MDB. Hingga saat ini, utang tersebut belum lunas, bahkan nilainya terus membengkak.

Herwin Hidayat, Investor Relation BRMS, menambahkan, karena ada utang ini, sebelum dijual, pinjaman yang melekat dalam aset tersebut harus dilunasi terlebih dulu.

"Ada pinjaman dari Credit Suisse di level MDB yang menjadi pemilik langsung Newmont. Sehingga, jika mau dijual, nilainya harus bagus, sehingga bisa untuk pelunasan pinjaman," ujar dia.

Namun, penjualan saham Newmont diakui bisa menjadi angin segar untuk mengurangi utang di tubuh BRMS. Sebelumnya, Arifin Panigoro disebut-sebut siap membeli seluruh saham Newmont.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×