Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Grup Bosowa memastikan tidak akan mengeksekusi haknya dalam penawaran saham terbatas atau rights issue PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa mengatakan, Grup Bosowa mempersilakan PT Leyand International Tbk (LAPD) mengeksekusi saham rights issue jatah Bosowa. "Kami menilai Leyand sebagai mitra strategis yang nantinya bersama-sama Bosowa akan membangun Nusantara Infrastructure," ungkap Erwin kepada KONTAN, kemarin (7/9). Leyand adalah pembeli siaga dalam rights issue ini.
Direktur LAPD Enrico Masquera Djakman menyatakan, LAPD telah memperoleh komitmen utang dari lembaga keuangan non-bank di luar negeri senilai Rp 500 miliar untuk membeli saham rights issue META. "Pinjaman ini berjangka panjang dengan bunga rendah," ujarnya.
LAPD akan masuk ke META lewat tiga cara. Pertama, mereka akan membeli 7% atau 709 juta saham META lewat pasar. Mereka menyiapkan dana Rp 125 miliar untuk pembelian saham ini.
Kedua, setelah masuk META, LAPD bisa mendapat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rights issue ini. LAPD mengincar HMTED 772,81 juta saham di harga Rp 44 per saham. META sendiri akan menerbitkan 11,04 miliar saham baru.
Ketiga, LAPD akan mengeksekusi haknya sebagai pembeli siaga rights issue META. Itu kalau pemegang saham pengendali, yakni Bosowa Grup dan pemegang saham lain tidak mengeksekusi hak mereka.
Bosowa sendiri sudah menyalakan lampu hijau bagi LAPD untuk mengambilalih jatahnya. Meski tak mengambil jatah rights issue, Erwin bilang, Grup Bosowa tetap menjadi pengendali META pasca rights issue nanti. "Porsi kepemilikan Bosowa dan Leyand di META akan berbeda tipis," ungkap Erwin.
Erwin membantah bahwa Leyand masih memiliki hubungan atau terafiliasi dengan Grup Bosowa. "Mereka hanya mitra strategis bagi kami," tandas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News