Reporter: Akhmad Suryahadi, Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Haryanto Adikoesoemo kembali melakukan akumulasi saham AKRA. Bos AKR Corporindo itu membeli jutaan saham AKRA. Dengan momentum ini, investor ritel pilih ikut beli atau jual saham AKRA?
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (2/9), Haryanto melaporkan telah membeli 5,91 juta lembar saham AKRA. AKRA adalah kode saham dari emiten yang bergerak di sektor penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ini.
Pembelian saham AKRA berlangsung pada 29 dan 31 Agustus 2022. Haryanto juga beli saham AKRA pada 1 September sampai 2 September 2022.
Haryanto membeli saham AKRA di harga rata-rata Rp 1.181,29 per saham. Dus, hitungan Kontan.co.id, Haryanto merogoh kocek Rp 6,98 miliar untuk membeli saham AKRA. Dalam laporannya, Haryanto menyebut pembelian ini dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Dengan pembelian ini, porsi kepemilikan orang nomor satu di AKRA ini semakin menggemuk. Setelah pembelian, kepemilikan Haryanto bertambah dari sebelumnya menjadi 161,84 juta saham atau setara 0,81% menjadi 167,75 juta saham AKRA atau setara 0,84%.
Baca Juga: Catat Saham-saham Emiten Jagoan Analis untuk Hari Ini
Haryanto tercatat beberapa kali membeli saham AKRA. Pada akhir Agustus 2022, Haryanto melaporkan membeli 8,77 juta lembar saham AKRA.
Haryanto membeli saham AKRA di harga rata-rata Rp 1.207,71 per saham. Dus, Haryanto merogoh kocek Rp 10,59 miliar untuk membeli saham AKRA. Dalam laporannya, Haryanto menyebut pembelian ini dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Kemudian, pada 22 Agustus 2022, Haryanto melaporkan pembelian 2,05 juta saham AKRA dengan harga rata-rata 1.160,54. Pembelian yang dilakukan di rentang tanggal 16 Agustus sampai 18 Agustus 2022 ini dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Pada 6 Juli 2022, Haryanto melaporkan membeli 1,31 juta saham AKRA dengan harga pembelian rata-rata Rp 912,85 per saham. Sama seperti pembelian terakhir, pembelian ini dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Kemudian, pada 24 Juni 2022, Haryanto Kembali membeli 1,02 juta saham AKRA, dengan rerata harga pembelian Rp 1.050. Pembelian ini juga dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan angsung.
Rekomendasi saham AKRA
Beberapa emiten dari sektor minyak dan gas (migas) mencatatkan pertumbuhan kinerja di semester pertama 2022. Kenaikan ini umumnya ditopang dari kenaikan harga kedua komoditas itu.
Salah satu emiten minyak yang berhasil mencetak pertumbuhan kinerja ada PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), yang mengantongi pendapatan senilai Rp 22,10 triliun di semester pertama 2022 atau melejit 106,50% dan laba bersih Rp 955,61 miliar atau naik 73,59% secara tahunan.
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan rekomendasi beli saham AKRA dengan menaikkan target harga Rp 1.500 per saham dari Rp 1.350 per saham. Menurutnya kenaikan kinerja AKRA sepanjang semester satu ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan penyaluran BBM yang meningkat.
"Pertumbuhan kinerja juga ditopang dari pertumbuhan penjualan bahan kimia. Adapun kedua lini tersebut mampus mencetak kenaikan volume dan average selling price (ASP)," ujar Farras kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Ditunjuk Kembali Sebagai Distributor BBM Bersubsidi
Farras memperkirakan AKRA mampu meningkatkan volume distribusi migasnya menjadi 2,9 juta kilo liter (KL) atau naik 19% secara tahunan pada 2022. Dia juga memproyeksikan volume distribusi bahan kimia AKRA naik hingga 17% tahunan atau 1,7 juta KL.
Prospek AKRA juga ditunjang oleh Kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik. Dia memperkirakan AKRA akan mampu menjual sebanyak 40 hektare (ha) lahan JIIPE pada tahun penuh 2022.
Adapun Samuel Sekuritas meningkatkan proyeksi laba bersih AKRA di 2022 menjadi Rp 1,6 triliun atau naik 11,7%, merefleksikan pertumbuhan earnings per share (EPS) hingga 46,8%.
Teranyar, Farras merevisi proyeksi harga minyak dunia untuk tahun 2022 dan 2023 menjadi US$ 96.06 per barel dan US$ 86.1 per barel. Hal ini menimbang keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak dan turunnya persediaan minyak di Amerika Serikat (AS)
Itulah rekomendasi saham AKRA untuk perdagangan hari ini, Senin 5 September 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham AKRA di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News