kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Bolt! targetkan Rp 700 miliar dari IPO


Selasa, 30 Juni 2015 / 16:25 WIB
Bolt! targetkan Rp 700 miliar dari IPO


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Grup Lippo akan kembali mengantarkan salah satu anak usahanya ke papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha yang dimaksud adalah PT Internux, penyedia jasa internet bermerek Bolt!.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, Internux berencana melepas 20%-25% saham ke publik. "Tidak semua saham baru, ada saham pendiri yang akan divestasi juga," ujarnya, Selasa (30/6).

Namun, ia mengaku tidak ingat saham siapa yang akan dilepas dan berapa banyak. Perusahaan telekomunikasi ini memiliki aset senilai Rp 3 triliun. Perinciannya, ekuitas sebesar Rp 750 miliar, sisanya sebesar Rp 2,25 triliun merupakan kewajiban.

Perseroan menggunakan laporan keuangan Maret 2015 sebagai dasar valuasi. Adapun, PT Ciptadana Securities bertindak sebagai penjamin emisi (underwriter). Ferry Budiman Tanja, Presiden Direktur Ciptadana Securities menambahkan, jumlah saham pendiri yang akan didivestasi sekitar sepertiga dari total saham yang akan ditawarkan ke publik.

Informasi saja, PT First Media Tbk (KBLV) menguasai saham Internux secara langsung sebesar 39,35%. Selain itu, emiten TV berbayar ini juga mengempit Internux melaui PT Mitra Mandiri Mantap (MMM). MMM menguasai 56,99% saham Internux.

Sedangkan, saham MMM yang dimiliki KBLV sebesar 69,04%. Berarti, kepemilikan Grup Lippo di Internux sekitar 78,69%. Sedangkan sisanya, ada kepemilikan Mitsui & Co. Ferry mengaku belum mengetahui saham pendiri mana saja yang akan dilepas, termasuk investor Jepang tersebut.

Ia memastikan, belum ada pembeli jangkar alias anchor buyer yang bersedia menyerap saham IPO Internux, baik saham baru maupun saham divestasi. "Target dana yang ingin diperoleh sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 700 miliar," tuturnya.

Ini kedua kalinya Internux memaparkan rencana penawaran saham perdana (IPO) di hadapan pejabat BEI melalui mini expose. Sebelumnya, anak usaha ini menggunakan laporan keuangan Desember 2014 sebagai dasar valuasi. Namun, menurut BEI ada masalah terkait penghitungan net tangible asset. Sehingga, perseroan memutuskan untuk menunda IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×