Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT BNP Paribas Investment Partner optimistis terhadap perkembangan industri reksadana di tahun depan. Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma menyebut, tahun ini, dana kelolaan BNP Paribas akan tumbuh sejalan dengan perkembangan industri reksadana di Indonesia.
"Kami targetkan tahun depan dana kelolaan kami bisa naik 15% dari pencapaian dana kelolaan hingga akhir 2011," tutur Vivian, Senin (12/12). Sayang, dia belum bersedia menyebutkan, target dana kelolaan hingga akhir tahun ini.
Adapun, hingga Oktober, BNP Paribas tercatat telah meraih dana kelolaan sejumlah Rp 27 triliun. Dari total dana kelolaan tersebut, 80% merupakan Asset Under Management (AUM) dari produk reksadana, dan sisanya adalah dana kelolaan nasabah institusi berbentuk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk nasabah Institusi.
Menurut Vivian, tahun depan, pihaknya akan fokus pada pertumbuhan produk reksadana jenis konvensional, baik untuk reksadana saham, pendapatan tetap ataupun reksadana campuran dengan komposisi seimbang antara nasabah ritel maupun institusi.
Selama 2011, reksadana yang diterbitkan oleh BNP Paribas adalah BNP Paribas STAR. Produk reksadana saham ini, pemilihan dan pembobotan sektornya disesuaikan dengan sektor yang sedang berkinerja baik di pasar. Vivian bilang, BNP Paribas STAR ditujukan bagi investor yang memiliki profil berani pada tingkat risiko tinggi.
Sedangkan, produk dengan kinerja yang signifikan tahun ini adalah BNP Paribas Prima II. Ini merupakan produk reksadana jenis pendapatan tetap. Diambil dari data PT Infovesta Utama, produk BNP Paribas Prima II, merupakan produk reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil tertinggi untuk periode 30 Desember 2010 - 30 November 2011, yaitu sebesar 18,31%.
BNP Paribas melihat perekonomian Indonesia masih cukup baik di tahun depan, dengan pertumbuhan yang masih didorong oleh konsumsi domestik, dengan laju inflasi yang masih terkendali. "Kami melihat industri reksadana juga masih mempunyai potensi di tahun depan," ujar Vivian.
Namun fluktuasi pasar akibat krisis yang sedang berlangsung di Eropa hingga saat ini masih tetap patut dicermati. "Kami sebagai Manajer Investasi, menyikapi hal ini dengan tetap berpegang pada penerapan alokasi aset dan diversifikasi. Serta berorientasi investasi jangka panjang juga menjadi sangat penting untuk meminimalisasi dampak fluktuasi pasar," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News