Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Manajer investasi semakin getol menerbitkan produk reksadana baru untuk mendongkrak dana kelolaan. BNI Asset Management, salah satunya bakal menerbitkan reksadana saham di Juli ini.
Direktur Utama BNI Asset Management Idhamshah Runizam, mengatakan, pihaknya sudah mengajukan izin penerbitan ke Otoritas Jasa Keuangan dan kini tinggal menunggu izin keluar. Anak usaha BNI Securities ini berencana masuk ke saham-saham properti sebagai aset dasar reksadana anyar.
Idham memperkirakan, kinerja emiten sektor properti masih akan tumbuh seiring kenaikan harga properti. "Meski saham properti turun banyak mencapai 14% di Juni, namun pertumbuhan sektor ini masih tetap bagus," ujar Idham, akhir pekan lalu.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, indeks harga saham-saham properti pada Senin (8/7), turun menjadi 420,529 dibanding Jumat lalu di level 449,758.
Infovesta Utama mencatat indeks saham-saham sektor properti sejak akhir 2012 hingga 28 Juni 2013 naik 47,99%. Sedangkan, rata-rata return reksadana saham atau Infovesta Equity Fund Index 12,66%. Angka ini lebih tinggi ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 11,63%. "Rata-rata return reksadana saham hingga akhir tahun ini diperkirakan bisa sebesar 12%-15%," ujar Vilia Wati, analis Infovesta Utama.
Selain reksadana saham, BNI Asset Management juga meluncurkan tiga reksadana terbuka lainnya di tahun ini. "Untuk reksadana pasar uang sudah kami luncurkan, yakni reksadana pasar uang konvensional dan pasar uang syariah," tutur Idhamshah. Satu lagi, reksadana pendapatan tetap, akan diluncurkan di semester II tahun ini.
BNI Asset Management menargetkan total dana kelolaan sekitar Rp 8 triliun, dari angka saat ini Rp 6,4 triliun. Target tersebut akan dipenuhi dari penerbitan reksadana baru.
Idhamshah memperkirakan, produk reksadana terbuka baru yang meluncur tahun ini bisa menyumbang sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar dana kelolaan. Sedangkan sisanya, akan dipenuhi dari penerbitan lima reksadana terproteksi baru yang diperkirakan bisa menambah dana kelolaan Rp 700 miliar. Sejak awal 2013, BNI Asset Management sudah merilis delapan reksadana terproteksi baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News