kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Blue Bird proyeksikan capex 2016 tak berubah


Kamis, 05 November 2015 / 15:42 WIB
Blue Bird proyeksikan capex 2016 tak berubah


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) memproyeksikan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun 2016 kurang lebih akan sama dengan tahun 2015.

Robert Rerimassie, Direktur Keuangan PT Blue Bird Tbk mengatakan capex tahun depan akan sekitar Rp 1,5 triliun sampai Rp 1,6 triliun, tergantung kondisi perekonomian Indonesia tahun depan.

“Jika kondisi perekonomian Indonesia tahun depan masih sama seperti tahun ini, maka capex tahun depan akan sama dengan tahun ini yang senilai Rp 1,5 triliun,” ujarnya kepada KONTAN melalui sambungan telepon (5/11).

Robert melanjutkan, perseroan akan mengalokasikan capex tahun depan untuk ekspansi berupa penambahan armada dan pembelian tanah. Diperkirakan, komposisinya sekitar 80% untuk penambahan armada, kemudian sisanya sekitar 20% untuk pembelian tanah.

“Namun, tidak ada persentase angka pasti untuk tanah karena harga tanah dapat berubah atau naik,” lanjut Robert. Sementara, untuk armada BIRD tahun depan akan menambah armada sampai 1.700 kendaraan.

Sumber pendanaan capex tahun depan akan berasal dari kolaborasi antara kas internal, sisa dana hasil initial public offering (IPO) dan pembiayaan dari perbankan. Sayangnya, Robert belum dapat membeberkan perkiraan komposisi antara ketiganya.

Meski demikian, Robert mengklaim BIRD tidak mempunyai masalah terkait pendanaan capex tahun depan. Dia memaparkan EBITDA perseroan selama sembilan bulan pertama 2015 sekitar Rp 1,4 triliun dan internal kas bertambah sekitar Rp 150 miliar tiap bulan. "Dari segi pendanan gak ada masalah, uangnya siap lah," cetus Robert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×