kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,04   7,69   0.83%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blue Bird (BIRD) akan serap capex Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun


Selasa, 15 Oktober 2019 / 16:18 WIB
Blue Bird (BIRD) akan serap capex Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Blue Bird Group


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) memproyeksi bakal menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun sepanjang 2019. Dalam berita Kontan sebelumnya disebutkan bahwa BIRD mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2019.

Belanja modal pada tahun ini mereka alokasikan salah satunya untuk rencana bisnis angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).

Sandy Permadi, Chief Financial Officer PT Blue Bird Tbk memperkirakan hingga tutup tahun ini BIRD bakal menyerap sebesar Rp 1,2 triliun. Sayangnya, ia belum dapat menyampaikan realisasi penggunaan belanja modal hingga kuartal 3 2019.

Baca Juga: Pebisnis transportasi pastikan operasional tetap jalan meski marak unjuk rasa

"Belanja modal digunakan untuk akuisisi Cititrans pada Maret kemarin, kemudian untuk peremajaan kendaraan serta pengembangan teknologi," ujarnya pada Kontan, Selasa (15/10).

Saat ini mereka sedang berupaya untuk meningkatkan kinerja melalui ekspansi operasional dari beberapa anak perusahaan. Misalnya melalui Cititrans yang akan membuka rute baru di Jawa Tengah pada kuartal 4 tahun ini.

Sekadar informasi, BIRD telah menandatangani perjanjian jual beli bisnis angkutan darat dengan sistem antar jemput alias shuttle antar kota antar provinsi dengan merek Cititrans pada Maret silam.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Bakal Menambah 200 Unit Taksi Listrik

Pembelian tersebut dilakukan melalui anak usaha BIRD yakni PT Trans Antar Nusabird dengan PT Citra Tiara Global dengan nilai transaksi Rp 115 miliar. Apabila ditotal saat ini armada Blue Bird sejumlah 29.000 unit kendaraan yang terdiri dari taksi reguler, taksi eksklusif, rental, dan bus.

Dengan beberapa upaya itu, Sandy berharap perusahaan mampu mempercepat pertumbuhan pendapatan sampai akhir tahun mendatang.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, pendapatan BIRD turun tipis 2,89% menjadi Rp 1,91 triliun. BIRD mencatat penurunan laba bersih menjadi Rp 158,37 miliar atau turun 16,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 190,44 miliar.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) dukung beleid kendaraan listrik, analis rekomendasi beli saham BIRD

"Pada semester 1 2019 Bluebird mengalami sedikit penurunan yang disebabkan adanya faktor eksternal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×