Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Issa Almawadi | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) Blue Bird Group ternyata belum sampai di tangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen BEI mengaku belum pernah bertemu dengan jajaran manajemen Blue Bird terkait rencana IPO itu.
"Saya dengar memang ada rencana IPO. Tapi itu cuma omong kosong, kami belum menerima proposalnya juga belum bertemu manajemen mereka (Blue Bird)," terang Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, Rabu (6/2).
Padahal, menurut Hoesen, kabar IPO Blue Bird sudah terdengar sebelum IPO PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Untuk itu, Hoesen bilang, jika memang niat, silakan Blue Bird mengajukan proposal dan menemui otoritas bursa.
Menanggapi pernyataan Hoesen, Vice President Business Development Blue Bird Noni S.A .Purnomo mengatakan, hingga saat ini perusahannya masih sedang melakukan persiapan IPO. Blue Bird memang belum mengajukan aplikasi secara formal kepada pihak BEI.
Noni menambahkan, Blue Bird sendiri belum memasang target pasti kapan rencana IPO ini akan dieksekusi. "Belum jelas, " ujar Noni S.A.Purnomo dalam pesan singkatnya, Rabu (6/2).
Sebelumnya, Noni S.A. Purnomo memang pernah mengatakan, perusahaan operator taksi ini sedang menyeleksi beberapa bank dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, manajemen juga akan memutuskan penjamin emisi itu pada awal Februari 2013.
Namun, hingga kini Blue Bird belum memutuskan siapa yang akan menjadi penjamin emisi IPO perusahan taksi tersebut. "Belum diputus," kata Noni.
Beberapa kali manajemen Blue Bird memang mengungkapkan niat untuk IPO. Operator taksi Blue Bird ini dikabarkan masih menjajaki tiga bank. Kabarnya, Blue Bird mengincar dana segar mencapai US$ 200 juta dalam IPO kali ini. Itu setara dengan Rp 1,9 triliun.
Blue Bird berencana menjual 40% sahamnya lewat IPO. Dana hasil IPO itu akan digunakan untuk menambah jumlah armada baru menjadi sebanyak 10.000 unit armada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News