Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) berencana mengubah penggunaan hasil penawaran umum dari yang direncanakan tahun ini. Perubahan ini juga akan dirapatkan dalam rapat umum pemegang saham pada 15 Desember mendatang.
Dari Keterbukaan Informasi di BEI, menejemen BLTZ berencana merubah rencana penggunaan dana penawaran umum perdana atau IPO untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Tadinya perusahaan ingin membangun tujuh bioskop baru yang terletak di Bandung, Yogyakarta, Bogor, karawang, Jakarta, dan Surabaya.
Namun hingga saat ini, BLTZ baru membangun enam bioskop. "Untuk bioskop di Bogor belum terbangun," tulis Direktur BLTZ Lim Jong Kil di Keterbukaan, Selasa (22/11).
Lim menegaskan, perseroan sudah membangun bioskop di Bandung, Yogyakarta, Karawang, Jakarta dan Bandung. Namun pembangunan bioskop di Bogor belum juga terlaksana sehingga menejemen berencana mengalihkan dana untuk pembangunan bioskop di Palembang.
Pengalihan dana ini lantaran belum siapnya infrastuktur dari mall tempat bioskop itu beroperasi. Sementara pembangunan bioskop di Palembang sudah dapat dilakukan dan dibuka dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, dari laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana BLTZ sudah mencapai Rp 216,4 miliar. Seluruh dana tersebut digunakan untuk ekspansi tujuh bioskop baru dari total hasil penawaran umum Rp 223 miliar.
Selain itu, BLTZ juga masih memiliki hasil penawaran umum dengan meminta hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 323,2 miliar dari total dana Rp 644 miliar. Dari hasil rights issue ini, BLTZ berniat untuk membayar utang sebesar Rp 250 miliar serta ekspansi dan renovasi bioskop Rp 393 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News