Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) menargetkan bisa menerbitkan saham baru (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada semester pertama 2010. Dengan menerbitkan saham baru 50%-55% dari total saham, BLTA membidik dana rights issue sekitar US$ 328 juta.
BLTA akan menggunakan dana segar itu untuk membeli saham Camillo Eitzen & Co. (CECO). "Rights issue menjadi pilihan terakhir kami," kata Direktur Keuangan BLTA Kevin Wong, kemarin (21/12).
Sebesar US$ 128 juta atau 25% dari hasil hajatan itu memang dialokasikan untuk membiayai transaksi tukar guling 100% saham CECO. Sisanya, sebesar US$ 200 juta untuk pengembangan CECO dan modal kerja BLTA.
Sebelumnya, pemegang saham CECO menginginkan pembayaran dengan penerbitan obligasi wajib tukar atau mandatory exchangeable bonds (MEB) oleh BLTA. Namun, Badan Pengawas Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menolak skema tersebut. Pasalnya, Peraturan IX.D.4 tentang Penambahan Modal tanpa HMETD hanya membolehkan emiten menerbitkan saham baru maksimal 10% dari modal disetor. "Bapepam ingin kami melakukan rights issue," kata Hubungan Investor BLTA Peter Chansey.
Sekedar mengingatkan, harga akuisisi saham CECO turun dari 25 krone per saham menjadi 23,5 krone. Dari harga tersebut, BLTA hanya akan membayar 18 krone. Sebab, BLTA keberatan mengakuisisi anak perusahaan CECO, Eitzen Maritime Service. "Kami tidak memerlukan unit usaha supplier perkapalan seperti itu lagi," tandas Kevin.
Selain akuisisi CECO, tahun depan, BLTA bersiap menyambut peluang besar dari penerapan azas cabotage yang mewajibkan pengangkutan di perairan Indonesia dilakukan oleh kapal berbendera Merah-Putih. BLTA sudah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 140 juta untuk membeli empat kapal baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News