Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Omnichannel commerce, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli baru saja merilis hasil kinerja keuangan hingga periode kuartal III-2023.
Merujuk siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Kamis (30/11), BELI mencatatkan Total Processing Value (TPV) bertumbuh 35% year on year (yoy) menjadi Rp 54,62 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kinerja di segmen ritel 3P dan institusi.
Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan neto konsolidasi BELI tercatat mencapai sebesar Rp 11,46 triliun atau meningkat 9% yoy selama 9M23, dibandingkan Rp 10,52 triliun di posisi yang sama tahun lalu.
Sementara untuk periode kuartal III-2023 (Juli-Agustus), pendapatan BELI turun tipis 3% yoy yang disebabkan oleh keputusan BELI untuk terus melakukan optimasi bauran TPV, melalui rasionalisasi beberapa produk di berbagai kategori pada segmen ritel 1P.
“Sejak bulan September 2023, Perseroan telah mengimplementasikan biaya platform (platform fee) untuk seluruh ritel daring di platform e-commerce yang dimililiki, yang memberikan tambahan pendapatan bagi perseroan,” ungkap CEO&Co-Founder BELI Kusumo Martanto, dalam keterangannya.
Baca Juga: Blibli (BELI) Memacu Penjualan di Penghujung Akhir Tahun 2023
Kusumo menyampaikan, BELI terus berupaya beradaptasi, berinovasi, dan bertransformasi menjadi lebih baik di tengah dinamika pasar dan era lanskap digital yang terus berkembang. Hal ini dilakukan dengan mendorong inovasi teknologi di seluruh aspek bisnis perusahaan.
Dia melanjutkan, salah satu langkah penting yang dilakukan BELI adalah mengembangkan kehadiran toko fisik di berbagai kota. Per 9M23, BELI telah menambah sebanyak 29 gerai consumer electronics. Sehingga saat ini Blibli mengoperasikan 155 gerai consumer electronics serta 67 gerai supermarket premium.
Di sisi lain, untuk memperkuat aspek logistik, BELI juga mengembangkan layanan Fulfillment at Speed (FAS), sebuah pendekatan yang didorong teknologi yang mencakup setiap aspek pemenuhan e-commerce.
Ke depannya, BELI akan melanjutkan upaya rasionalisasi bauran produk di segmen ritel 1P sambil mempertahankan fokus pada kategori tertentu yang lebih menguntungkan.
“Di mana, hal tersebut menghasilkan perolehan laba bruto yang lebih baik dan marjin bruto yang lebih sehat. Upaya tiada henti kami dalam melakukan efisiensi biaya juga telah menunjukkan dampak yang cukup positif terhadap hasil kinerja keuangan kami,” tambah Chief Financial Officer BELI Ronald Winardi.
BELI sendiri membukukan marjin laba bruto konsolidasi sebesar 15,1% pada sembilan bulan pertama tahun 2023 dan 14,7% di kuartal III-2023. Angka ini meningkat masing-masing 660-bps dan 580 bps secara yoy.
Sementara dari sisi bottom lime, rugi usaha BELI terpantau mencapai Rp 2,58 triliun hingga September 2023 atau turun 28% YoY dibandingkan Rp 3,61 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News