kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BKSL akan beli aset ELTY


Jumat, 20 September 2013 / 07:05 WIB
BKSL akan beli aset ELTY
ILUSTRASI. Serial Lincoln Lawyer, merupakan salah satu serial bergenre misteri dan thriller yang akan tayang di Netflix pada minggu ini.


Reporter: Yuwono Triatmodjo, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. PT Sentul City Tbk (BKSL) kembali menapaki strategi anorganik untuk mengembangkan bisnis. Emiten properti ini tengah bernegosiasi untuk mengakuisisi 35% saham PT Bukit Jonggol Asri (BJA) milik PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

Andrian Budi Utama, Wakil Presiden BKSL, menyatakan, pihaknya menyiapkan dua alternatif yang mungkin diambil untuk memuluskan akuisisi BJA. Opsi pertama, BKSL mencari mitra strategis baru untuk turut mengembangkan BJA. Nantinya, BKSL bakal membagi kepemilikan saham BJA dengan mitra strategis baru.

Opsi menggandeng mitra strategis itu bisa berjalan asalkan BKSL bisa membeli 35% saham BJA dari ELTY sehingga menguasai 100% saham BJA. "Alternatif kan boleh saja, namun kami belum mendapatkan calon mitra strategis," kata Andrian kepada KONTAN, Kamis (19/9).

Sebagai catatan, April 2013, BKSL telah mengakuisisi 15% saham BJA senilai Rp 300 miliar. Pasca transaksi ini BKSL memiliki 65%  saham BJA.

Alternatif pendanaan kedua adalah utang perbankan. Sumber dana ini digunakan tatkala BKSL mengakuisisi 15% saham BJA, April lalu. Tapi perlu dicatat, skema pendanaan seperti ini menyisakan sisi negatif.

Per 30 Juni 2013, beban keuangan BKSL melonjak 757,32% year-on-year (yoy) menjadi Rp 39,8 miliar. Ini merupakan beban bunga pinjaman yang dibayarkan BKSL kepada Bank Panin Tbk dan Indies Investment Pte Ltd.

Terlepas dari itu, Andrian menyatakan, BKSL tidak ingin terburu-buru menyelesaikan akuisisi BJA. "Kami masih melakukan studi mendalam, kalau nantinya ada kesepakatan harga, ya tentu bisa jalan," terang Andrian.

ELTY pun mengakui akan menjual kepemilikan saham di Bukit Jonggol. "Perseroan mempertimbangkan dan mematangkan rencana divestasi atas 35% kepemilikan di PT Bukit Jonggol Asri," terang Kurniawati Budiman, Sekretaris Perusahaan ELTY, dalam keterbukaan informasi ke bursa, kemarin.

Keinginan BKSL menguasai penuh BJA bukan tanpa alasan. BJA memiliki lahan 12.907 hektare (ha) di Jonggol, Bogor. Dengan akuisisi ini, BKSL akan lebih mudah memperluas pengembangan proyek propertinya.

Pada tahun 2012, BJA memberikan kontribusi bagi pendapatan  BKSL senilai Rp 252,58 miliar. Kontribusi BJA melonjak menjadi Rp 725,92 miliar di semester I 2013. Namun, lonjakan kontribusi ini lebih disebabkan revaluasi dari nilai aset dan tanah BJA.

Di sisi lain, langkah BKSL untuk memiliki 100% saham BJA relatif terbuka. Maklum, saat ini ELTY sedang terbelit urusan pembayaran utang obligasi senilai US$ 155 juta. Saat ini, anak usaha Grup Bakrie itu tengah melakukan peninjauan kembali pembayaran utang (PKPU) di Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat. Kondisi ini bisa jadi memaksa ELTY melego aset-aset besarnya guna meraih dana segar demi melunasi utang tersebut.

Pengembangan BJA tentu bukan satu-satunya agenda ekspansi BKSL. Emiten ini juga memacu pertumbuhan bisnis dari sisi organik. BKSL masih meluncurkan produk baru untuk memacu pra-penjualan alias marketing sales di tahun 2013.

Hingga Agustus 2013, perolehan marketing sales BKSL sudah menyentuh Rp 1 triliun, setara 71,43% dari target tahun ini yang sebesar Rp 1,4 triliun. Kemarin, harga saham BKSL naik 7,14% ke posisi Rp 225 per saham.

ELTY Akuisisi Lahan di Sidoarjo

Disisi lain. rencana pembelian saham PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) oleh PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mengundang perhatian otoritas bursa. Pasalnya, BSU telah meneken perjanjian jual beli 99,21% saham MMS dari Minarak Labuan Co Ltd senilai Rp 3,5 triliun. Hingga 31 Maret 2013, duit yang dibayarkan ELTY sudah mencapai Rp 2,34 triliun.

Dalam keterbukaan informasi ke bursa, kemarin, manajemen ELTY menjelaskan, aset MMS di Sidoarjo, Jawa Timur, merupakan proyek yang siap dikembangkan. Kurniawati Budiman, Sekretaris Perusahaan ELTY menyatakan, penyertaan saham di MMS akan menghasilkan imbal hasil balik (IRR) yang tinggi.

Dalam penjelasannya, aset tanah MMS berada di dua lokasi. Pertama, lahan seluas 220 hektare (ha) ada di tengah kota Sidoarjo. Sementara, tanah seluas 280 ha lainnya, terletak di Kabupaten Sidoarjo, berbatasan dengan area pantai.

Berdasarkan kajian internal ELTY, total project value aset-aset tersebut diperkirakan lebih dari Rp 7 triliun. Angka ini belum memasukkan perhitungan nilai akuisisi lahan dan pengembangan atas lahan tersebut.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×