Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Manajemen PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) kembali menunda pengoperasian pasar perdana bursa komoditas yang mereka kelola menjadi bulan depan.
Ini adalah penundaan ketiga kali pelaksanaan bursa komoditas yang akan menjadi pesaing Bursa Berjangka Jakarta itu. Semula, BKDI menargetkan bisa beroperasi paling lambat Juli 2009. Target itu molor menjadi Oktober 2009. Kini pengoperasiannya ditunda lagi menjadi November 2009.
Berdasar penuturan Direktur Utama BKDI, Megain Wijaya, saat ini ada 13 anggota bursa yang siap menggerakkan pasar BKDI. Tiga di antaranya baru mendaftar belakangan ini. "Anggota kita sudah banyak, bertambah tiga saat ini," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.
Megain enggan menyebut nama anggota bursa yang siap meramaikan pasar BKDI. Alasannya, sebagian anggotanya enggan membuka nama ke publik. Tapi, Megain memastikan mereka adalah anggota bursa resmi. Artinya, anggota bursa itu telah memenuhi persyaratan, yakni memiliki broker atau pialang dan memiliki trader.
Sebelumnya, BKDI menargetkan telah memiliki 19 anggota pada saat awal beroperasi nanti. (KONTAN, 30 September 2009). Kini, Megain mengakui bahwa BKDI masih membuka pintu bagi calon nasabah baru yang berminat menjadi anggota bursa.
Berdasarkan data KONTAN, delapan di antaranya adalah, Wilmar International, PT Palmas Asri, PT Sampoerna Agro Tbk, PT Smart Tbk, PT Salim Ivomas Pratama, PT Dutapalma Nusantara, Sinarmas Futures, dan PT Surya Dumai.
Saat ini ke-13 anggota bursa BKDI, jelas Megain, tengah melakukan pelatihan dasar tentang bursa komoditas dan transaksi berjangka atau derivatif. Pelatihan telah berlangsung sejak dua pekan lalu, dan dijadwalkan selesai pekan depan.
BKDI juga tengah menyelesaikan persiapan akhir untuk fasilitas transaksi tanpa penyerahan fisik dan mekanisme penyerahan fisik. Untuk tahap awal, BKDI hanya menyediakan dua komoditas, yakni emas dan minyak kelapa sawit mentah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News