kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

BKDI direkomendasikan sebagai wakil Indonesia di pasar karet regional


Rabu, 26 Oktober 2011 / 19:40 WIB
ILUSTRASI. Kedai Sop Hj. Sa'anah di Ciledug, Tangerang, Banten.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indonesia, Malaysia, dan Thailand merupakan penghasil karet terbesar dunia. Oleh karena itu, terdapat ide untuk menggabungkan tiga bursa transaksi karet dalam satu wadah bursa yang terhubung. Tujuannya tak lain agar partisipasi pasar akan lebih besar dan mampu memimpin perdagangan karet dalam bursa berjangka dunia.

Nah, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) direkomendasikan oleh tiga negara (Indonesia, Malaysia, Thailand) sebagai wakil Indonesia untuk pengembangan komoditas karet di tiga negara tersebut.

"Hal ini telah dibicarakan dalam pertemuan para menteri perdagangan masing-masing negara yang membentuk suatu tim kerja (team work) dua minggu yang lalu di Phuket, Thailand," kata Direktur BKDI Arwadi J Setiabudi kepada KONTAN, Rabu (26/10).

Sedangkan, rekomendasi perwakilan dari Malaysia adalah Bursa Malaysia Derivatif (BMD) dan wakil untuk Thailand adalah Agricultural Futures Exchange of Thailand (AFET). "Bulan Desember nanti akan dirilis keputusan dari ketiga negara. Baru kemudian akan ada penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) di tingkat Menteri," jelas Arwadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×