kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis penyedia layanan internet BUMN akan digabung, ini manfaatnya menurut Telkom


Senin, 06 September 2021 / 18:26 WIB
Bisnis penyedia layanan internet BUMN akan digabung, ini manfaatnya menurut Telkom
ILUSTRASI. Telkom menyambut baik rencana penggabungan bisnis penyedia layanan internet BUMN.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana mengonsolidasikan bisnis penyedia layanan internet dari sejumlah perusahaan pelat merah. Sebagaimana diketahui, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memiliki bisnis fixed broadband dengan nama IndiHome.

Kemudian, PT PLN (Persero) menjalankan bisnis layanan internet broadband full fiber optic dengan nama Iconnet melalui anak usahanya, yakni PT Indonesia Comnets Plus (ICON+). Ada juga PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang menggarap bisnis internet di bawah PT Telemedia Dinamika Sarana dengan brand Gasnet. Tak ketinggalan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga menyediakan jasa layanan internet melalui anak usahanya PT Jasa Marga Related Business (JMRB).

Merespons hal ini, Telkom Indonesia menyambut baik rencana Kementerian BUMN tersebut. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan, sebagai pemegang saham terbesar perusahaan-perusahaan pelat merah, Kementerian BUMN tentu ingin menjalankan efisiensi yang sebesar-besarnya.

"Dengan kata lain, tidak ada tumpang tindih dalam investasi yang digelontorkan. Oleh karena itu, secara logika, seharusnya ide ini dapat diterima," tutur Heri dalam konferensi pers Telkom secara virtual, Senin (6/9). Meskipun begitu, menurut Heri, pihaknya belum memiliki pembicaraan dengan PLN, PGN, maupun Jasa Marga terkait rencana konsolidasi ini.

Baca Juga: IndiHome targetkan bisa mencapai 50.000 pelanggan hingga akhir tahun 2021

Lebih lanjut, Heri menilai, penggabungan investasi BUMN di bisnis fixed broadband akan mempercepat pembangunan jaringan dan penetrasi internet di Indonesia. Pasalnya, aset-aset yang dimiliki oleh setiap perusahaan dapat dikonsolidasikan untuk menciptakan manfaat yang lebih luas.

Terlebih lagi, ruang pertumbuhan bagi fixed broadband di Indonesia masih tergolong sangat besar. "Pada saat ini, IndiHome memiliki market share 80%. Meskipun begitu, pencapaian itu masih jauh dari perkiraan kebutuhan dari fixed broadband di seluruh Indonesia," ungkap Heri.

Sebagai gambaran, per akhir Juni 2021, dengan pangsa pasar 80%, jumlah pelanggan IndiHome baru sebanyak 8,3 juta pelanggan. Sementara itu, jumlah rumah tangga yang membutuhkan layanan fixed broadband diprediksi setara 1/3 dari 65 juta rumah tangga yang ada di Indonesia.

Oleh sebab itu, Heri juga tidak khawatir akan terjadi monopoli bisnis jika jasa penyedia layanan internet BUMN melakukann konsolidasi. Pasalnya, target pasar potensial di Indonesia dinilai masih sangat besar bagi banyak operator.

Selanjutnya: Ada sinyal penggabungan dengan Telkom Indonesia (TLKM), apa respons ICON+ ?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×