kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Bisnis kurang bergairah, pendapatan Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT) turun 55%


Kamis, 03 Desember 2020 / 13:41 WIB
Bisnis kurang bergairah, pendapatan Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT) turun 55%
ILUSTRASI. Proyek milik Jakarta Setiabudi Internasional


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut menekan kinerja perusahaan investasi dan pengembang properti yakni PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT).

Lihat saja, pendapatan perusahaan hanya Rp 426,8 miliar pada periode Januari hingga September 2020. Realisasi ini turun 55% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Seiring dengan itu, Jakarta Setiabudi Internasional harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 155,3 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu masih membukukan laba bersih Rp 65 miliar.

Chandra Putra Asali, Direktur JSPT menjelaskan, pendapatan dari divisi residensial tidak terlalu terdampak adanya pandemi virus corona (Covid-19). Namun divisi perkantoran dan ritel mengalami penurunan sekitar 15% dan pendapatan dari divisi perhotelan menyusut sekitar 60%.

Baca Juga: Perbaikan ekonomi jadi prospek positif bagi portofolio saham di tahun depan

"Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup signifikan terutama untuk divisi perhotelan," ungkap Chandra, Rabu (3/12).

Seperti yang diketahui, saat ini perusahaan mengoperasikan 10 hotel dengan total kamar 3.688 kamar. Yang mana 50% dari total kamar tersebut berada di pulau Bali. 

Selama pandemi Covid-19, pariwisata di Bali tertutup dari wisatawan mancanegara. Hal ini membuat pendapatan perusahaan tersebut tertekan.

Di tengah gempuran pandemi Covid-19, Chandra menjelaskan, perusahaan tersebut telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari pandemi Covid-19. 

Salah satunya dengan melakukan efisiensi dan peninjauan ulang alokasi belanja modal untuk tahun ini maupun 2021.

Selanjutnya: Ada pandemi, Jakarta Setiabudi (JSPT) fokus rampungkan proyek pengembangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×