Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang penjualan benih dan produk agrokimia PT Bisi International Tbk (BISI) optimistis dalam memandang bisnis di tahun ini.
Presiden Direktur BISI Agus Saputra Wijaya mengatakan, BISI membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada 2021. Sebagai perbandingan, pada tahun lalu emiten ini memperoleh penjualan Rp 1,8 triliun dengan perolehan laba bersih Rp 275,45 miliar.
"Sedangkan target laba, semoga kami bisa mencapai Rp 400 miliar atau tumbuh sekitar 45% dibanding pencapaian tahun 2020," jelas dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/6).
Ada beberapa strategi yang disiapkan oleh perusahaan untuk mencapai target tersebut. Agus bilang, di tengah ketidakpastian selama pandemi ini, BISI akan berfokus dan memperkuat pengembangan yang sejauh ini memberikan hasil yang baik untuk perusahaan.
Pertama, BISI menambah sejumlah armada untuk di wilayah yang baru. Saat ini, armada canvasser milik perusahaan ini sudah berjumlah 150 unit yg tersebar di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Baca Juga: BISI Bakal Genjot Penjualan Benih Cabai & Tomat
Di tahun 2021 Agus mengestimasikan divisi penjualan canvassing ini bisa berkontribusi sebesar Rp 104 miliar terhadap total pendapatan BISI.
Selain itu, BISI juga mengembangkan penjualan benih home garden melalui e-commerce platform maupun jaringan convenience store, hal ini dilakukan agar produk benih Home Garden BISI semakin dekat dengan penggunanya yaitu masyarakat perkotaan.
"Kami juga berkolaborasi dengan ecosystem player seperti Eden Farm dan Maxxi Tani, mereka siap untuk bekerjasama dengan kami dengan menanam benih maupun menggunakan pestisida yang kami produksi. Selain menyediakan benih dan pestisida, kami juga membantu mereka dalam pengawalan teknis penanaman supaya hasilnya optimal," paparnya.
Agus menambahkan, pandemi Covid-19 memang sedikit banyak mempengaruhi kinerja BISI. Karena adanya pembatasan kegiatan di berbagai wilayah, tingkat konsumsi atas buah, sayur maupun daging ayam dan telur juga mengalami penurunan lantaran banyak restoran dan rumah makan yang tutup.
Untuk itu, BISI terus mengatur cash flow perusahaan dengan cara tetap berfokus kepada pengembangan yang sudah menunjukkan progres positif. Sembari itu emiten ini juga tetap berusaha melihat peluang-peluang yang ada ke depannya.
Pada tahun ini, perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 59,6 miliar, dimana Rp 16,7 miliar merupakan anggaran untuk proyek-proyek yang belum terselesaikan di tahun 2020, dan Rp 20,7 miliar untuk penambahan armada canvasser, serta sisanya untuk pembelian mesin-mesin baru untuk penambahan lini packaging, pembelian alat laboratorium, dan maintenance peralatan.
Selanjutnya: PT BISI International Tbk (BISI) Mengincar Pertumbuhan Kinerja 20%-30%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News