Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham Kompas100 masih menarik sebagai rujukan investasi untuk tahun depan. Sebelum jeda libur Natal, Jum'at (22/12), kinerja indeks Kompas100 melaju positif 1,03% secara year to date (YtD).
Jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), laju Kompas100 di jalur hijau memang masih tertinggal.
IHSG sendiri sudah melompat setinggi 5,65% secara YtD. Dalam kondisi ini, saham-saham di Kompas100 masih menyimpan ruang untuk tumbuh.
CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo melihat indeks Kompas100 pada tahun depan punya prospek untuk meningkat.
Proyeksi ini sejalan dengan prospek positif outlook kebijakan moneter pada tahun 2024.
Baca Juga: Mengail Untung di Pekan Terakhir Bursa Saham Tahun 2023
Praska menyoroti indeks Kompas100 ditopang oleh saham-saham dari sektor keuangan dengan porsi lebih dari 40%.
Kemudian ada dari saham-saham sektor barang baku dan barang konsumen primer yang masing-masing punya porsi lebih dari 10%.
"Sebagai alternatif acuan investasi, menurut saya Kompas100 masih menarik untuk dipertimbangkan, selain LQ45 atau IDX80," kata Praska saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/12).
Daya tarik lainnya adalah komposisi konstituen yang terdiversifikasi ke dalam 11 sektor, dengan saham-saham yang memiliki nilai kapitalisasi bervariasi. Mulai dari small caps hingga big caps.
Baca Juga: IHSG Diramal Lebih Fluktuatif pada 2024, Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik
Praska memilah ada sejumlah saham di Kompas100 yang menarik untuk akumulasi beli atau koleksi dengan strategi buy on weakness.
Praska menjagokan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Saham pilihan lainnya adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT ABM Investama Tbk (ABMM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News