kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BIRD Tidak Akan Mengubah Tarif Saat Kebijakan Jalan Berbayar (ERP) Diterapkan


Selasa, 24 Januari 2023 / 17:09 WIB
BIRD Tidak Akan Mengubah Tarif Saat Kebijakan Jalan Berbayar (ERP) Diterapkan
ILUSTRASI. Blue Bird (BIRD) mengatakan tidak akan mengubah tarif layanan saat ERP telah diberlakukan di DKI Jakarta.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DKI Jakarta berencana menerapkan kebijakan electronic road pricing (ERP) atau kebijakan jalan berbayar di beberapa ruas jalan Ibu Kota. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengatakan tidak akan mengubah tarif layanan saat ERP telah diberlakukan di DKI Jakarta.

"Jika memang kebijakan ini disetujui dan diresmikan, tarif ERP akan kami perlakukan sama seperti halnya tarif jalan tol, yaitu sebagai tarif ekstra di luar biaya layanan taksi Bluebird," kata Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).

Hingga saat ini, BIRD telah menyematkan fitur IoT yang terdapat pada layar monitor kecil di dalam armada Bluebird. Layar tersebut memiliki fungsi untuk penunjuk argometer, informasi armada, serta informasi pengemudi yang bertugas. 

Layar tersebut juga digunakan untuk memasukkan biaya ekstra di dalam perjalanan jika terdapat biaya parkir atau pengguna melewati jalan tol yang menggunakan uang elektronik pengemudi. Pengguna juga dapat melihat secara langsung besaran biaya ekstra dan pengemudi akan meminta izin untuk memasukkan biaya ekstra tersebut. 

"Kini, layar tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan transaksi melalui QRIS, dimana pengguna hanya tinggal meminta pengemudi untuk mengeluarkan QRIS dari layar IoT kami," tutur Djoko.

 Baca Juga: Lanjutkan Tranformasi Digital, BIRD Luncurkan Fitur EZPay pada Akhir Januari 2023

Sebagai langkah antisipasi, tentunya Blue Bird juga akan memberi edukasi kepada para pengemudi guna memastikan mereka memiliki wawasan yang lebih komprehensif terkait rute alternatif, demi membantu penumpang yang ingin menghindari rute-rute tertentu yang terdampak ERP. Sigit mengatakan Bluebird sebagai penyedia layanan taksi di berbagai wilayah di Indonesia tentunya akan patuh terhadap kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah. 

"Kami percaya dalam merumuskan suatu kebijakan yang berdampak baik bagi masyarakat banyak, pemerintah pasti sudah melakukan banyak studi dan pertimbangan," ujar dia.

Menurut Sigit penerapan ERP, sejatinya muncul dari suatu tujuan yang baik, yaitu mengurai dan mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Bluebird akan terus konsisten mempertahankan penghitungan tarif melalui argometer sebagai bentuk transparansi dalam beroperasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×