Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Dana hasil penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) PT Binakarya Jaya Abadi Tbk tersisa 3,8% atau sekitar Rp 5,8 miliar. Emiten berkode emiten BIKA di Bursa Efek indonesia (BEI) ini menggelar IPO pada 30 Juni 2015.
Dalam penawaran saham perdananya, BIKA berhasil meraup dana sebesar Rp 150 miliar dari pelepasan 150 juta saham baru atau setara 25,3% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 1.000.
Direktur Utama BIKA Budianto Halim dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (17/7) merinci, bahwa dari jumlah hasil penawaran umum senilai Rp 150 miliar, BIKA mengantongi hasil bersih sebesar Rp 139,2 miliar setelah dipotong biaya penawaran umum sebesar Rp 10,7 miliar.
Dari hasil bersih tersebut, perusahaan sudah menggunakannya sebesar 96% atau Rp 133,63 miliar untuk pengembangan usaha. Rinciannya untuk pembelian tanah Rp 55,65 miliar, pelunasan utang ke Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp 62,66 miliar, dan modal kerja Rp 15 miliar. Sisa dana IPO sebesar Rp 5,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News