Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pagi dollar Amerika Serikat (AS) tunduk di hadapan mata uang Asia, siang di pasar spot dollar kembali menguat. Utamanya terhadap mata uang garuda alias rupiah. Pukul 13.39 WIB, rupiah keok terhadap dollar AS menjadi Rp 14. 174 di pasar spot.
Pagi jam 8.30 WIB, Bank Indonesia (BI) menggelar lelang domestic non deliverable forward (DNDF). Di ikuti oleh bank-bank besar, penawaran yang masuk mencapai US$ 22 juta. Dari jumlah itu, bank setral menyerap seluruh penawaran yang masuk dengan kurs DNDF sebesar Rp 14.155 per dollar AS.
Tak hanya menjaga performa rupiah, Kepala Departeman Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsyah mengungkapkan, lelang DNDF dilakukan secara rurin untuk menjaga likuiditas pasar. “Upaya BI adalah membuat pasar berkembang sekaligus mengendalikan transaksi off shore DNDF,” ujar Nanang kepada kontan.co.id. (9/1).
Menurut Nanang, performa rupiah dan mata uang lainnya sangat tergantung dengan perkembangan negosiasi perang dagang antara AS dan China. Jika menuju arah yang baik, rupiah bukan hal mustahil kembali menguat. Apalagi dalam cuitannya di twitter, Presiden Trump optimistis jika negosiasi akan menghasilkan kesepakatan yang positif.
Selain negosiasi AS-China, pasar juga masih menunggu FOMC minutes pada malam nanti. Lalu, pasar juga masih menunggu pidato dua pejabat The Federal Reserves, yakni Eric S. Rosengren dan Charles L. Evans. Pelaku pasar menyakini, isi pidato kedua pejabat ini akan bernada dovish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News