Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso optimistis penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke 5,75% cukup kuat mendorong pertumbuhan sektor properti.
"Ya bagus, akan lebih mendorong sektor properti melalui bunga KPR," jelas Tulus kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Kendati begitu, katalis positif ini juga tergantung pada penurunan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang disediakan perbankan. Apabila perbankan responsif ikut menurunkan bunga KPR, maka pendapatan juga bisa lebih cepat terdorong.
CTRA menargetkan pra penjualan tahun ini sebesar Rp 6 triliun. Tulus menargetkan marketing sales semester satu mencapai Rp 2,4 triliun dan sisanya akan dikejar pada semester dua ini. Dengan penurunan suku bunga ini, dia optimistis target akhir tahun bisa tercapai. "Kalau nanti terlampaui kan jadi bagus," imbuh dia.
Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan menjelaskan, penurunan suku bunga BI memang menjadi katalis positif terhadap sektor properti. Namun memang belum akan begitu kuat untuk kinerja di beberapa perusahaan.
"Karena dari katalis sebelumnya belum terefleksi dan penurunan suku bunga saat ini pun baru berjalan di tengah tahun. Jadi belum terefleksikan sepenuhnya tahun ini," imbuh Rudy.
Rudy melihat, saham CTRA dan BSDE cukup menarik untuk dilirik. Sebab kedua emiten tersebut memiliki profil developer dengan bauran produk serta landbank yang cukup bervariasi. Rudy menargetkan CTRA di harga Rp 1.310 dan BSDE di level Rp 1.660.
Pada Kamis (18/7), harga saham CTRA ditutup turun 0,85% ke Rp 1.170 per saham. Sedangkan harga saham BSDE stagnan di angka Rp 1.485 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News