Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menghimbau para eksportir bersedia melepaskan dana valuta asing (valas) yang dimilikinya. Ini terkait dengan meningkatnya kebutuhan valas, khususnya dollar AS.
Agus menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga likuiditas valas. Pada dasarnya, kata dia, bank sentral akan senantiasa berada di pasar untuk menjaga likuiditas.
"Kami mengupayakan dengan kita menawarkan skema swap (barter). Kami juga sedang aktif ingin menyelesaikan mini mass repo agreement. Ini ada upaya-upaya yang kita lakukan. Secara umum kita akan di pasar untuk menjaga likuiditas," kata Agus di kompleks Gedung BI, Jumat (6/12/2013).
Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, menurut Agus adalah sebuah tekanan yang terkait dengan persiapan memasuki tahun 2014. Ia mengimbau semua pihak agar tidak panik.
"Saya ingin menyampaikan bahwa ini adalah tekanan-tekanan yang memang bisa terjadi karena persiapan-persiapan masuk tahun 2014. Kita harus menghadapinya dengan tetap waspada, tapi tidak perlu kita menjadi panik," jelas dia.
Agus menjelaskan, saat ini suplai valas sebenarnya ada, namun terbatas. Oleh karenanya, ia mengimbau para pemilik dana mau melepaskan valas yang dimilikinya.
"Kalau diperlukan, kami akan turun (ke pasar), tapi secara umum suplai ada tapi memang tidak sebesar yang kita harapkan. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan bahwa kiranya para eksportir, para pemilik dana juga bersedia melepaskan dananya sehingga supply dan demand menjadi lebih seimbang," ungkap Agus. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News